Sinopsis Hyde Jekyll Me Episode 5 (Bagian 2)

ki-00884

[Bagian 1 klik di sini]

Robin bangun pada malam harinya. Ia membaca pesan Seo Jin : “Jika kau memasang alarm bodoh itu satu kali lagi saja, kau akan mati.”

“Dasar tak punya rasa humor,” Robin tersenyum. “Ha Na bilang ia menyukai pria yang lucu dan humoris.”

Ia membuka ponselnya dan membaca pesan Line dari Ha Na.

“Tolong lupakan kejadian semalam. Aku benar-benar tidak seperti itu. Tidak bisakah kau tidak ikut workshop?”

ki-00471 ki-00480

Ha Na sedang mengemas barang-barang untuk workshop ketika ia menerima balasan Robin.

“Aku sudah di luar.”

Ha Na cepat-cepat membalas bahwa Robin harus pura-pura kejadian semalam tidak pernah terjadi. Lalu ia mulai berdandan.

Ketika ia keluar rumah, Robin sudah menantinya dengan senyuman. Mereka buru-buru naik ke mobil karena cuaca sangat dingin. Robin berkata ia sangat bersemangat ikut. Ia selalu ingin pergi mengikuti acara seperti ini.

ki-00486 ki-00490

Merekapun berangkat dengan hati gembira. Tapi di tengah perjalanan, Robin menyadari mobil mereka diikuti sebuah mobil sedan hitam (anak buah Seung Yeon). Ia menyuruh Ha Na berpegangan kuat-kuat. Lalu berbelok mengambil jalan lain. Mobil yang mengikuti mereka tidak sempat ikut berbelok.

Ada apa, tanya Ha Na. Robin berkata ada orang yang mengikuti mereka dan mewanti-wanti Ha Na agar memberitahu Seo Jin mengenai hal ini.

ki-00498 ki-00496

Tapi ternyata ada mobil lain yang sudah menunggu. Si penjahat Ahn. Ia membuntuti mobil Robin dengan menggunakan truk dan hendak menabraknya. Robin tancap gas. Lalu berbelok tiba-tiba di sebuah tikungan.

Ahn banting setir tapi truknya terlalu besar dan ia terlambat memutar kemudi. Akibatnya truknya tergelincir ke selokan.

Ha Na menoleh dan melihat truk itu tidak mengikuti mereka lagi. Robin melihat kaca spion. Ha Na melihat ke depan dan terkejut melihat semak-semak. Mobil mereka menabrak semak-semak itu. 

Untunglah Robin tidak terluka, tapi Ha Na pingsan. Robin turun dari mobil dan mencaritahu di mana lokasi klinik terdekat.

ki-00521ki-00527

Ia menggendong Ha Na ke klinik itu. Dokter sedang memeriksa Ha Na ketika tiba-tiba Robin jatuh pingsan karena kelelahan.

Saat ia membuka matanya, ia melihat Ha Na sedang menatapnya dengan khawatir.

“Jang Ha Na?” batinnya. Ha…Seo Jin yang bangun^^

“Apa kau bisa melihatku?” Ha Na melambaikan tangannya di depan wajah Seo Jin. “Robin?”

ki-00538 ki-00541

“Robin? Apa dia baru saja memanggilku Robin?” Seo Jin langsung bangkit. Ia sangat bingung dan sedang berusaha mengerti apa yang sedang terjadi.

“Ada apa? Robin, apa kau terluka?”

“Robin…dia baru saja memangggilku Robin,” batin Robin.

Melihat “Robin” kebingungan, Ha Na khawatir dan hendak memanggil dokter. Seo Jin menghentikannya dan bertanya mereka ada di mana. Ha Na berkata mereka ada di Jeongseon. Ia merasa heran karena “Robin” tidak ingat.

“Jeongseon, di Distrik Gangwon?! Robin….ROBIN!!!!” teriak Seo Jin….dalam hati.

ki-00544 ki-00547

Tim sirkus yang juga dalam perjalanan menuju tempat workshop, sudah ditelepon Ha Na mnegenai kecelakaan yang ia alami. Mereka pun pergi ke klinik tempat Ha Na sempat dirawat.

Sebelum masuk, Jin Joo memberitahu Eun Chang dan Hee Bong rahasia mengenai seniman sketsa yang datang bersama Ha Na.

“Seniman itu pembuat webtoon.”

“Apa itu rahasianya?” ledek Eun Chang.

“ Bukan, rahasia sebenarnya adalah… pria itu sebenarnya saudara kembar Direktur Goo,” kata Jin Joo.

Hee Bong dan Eun Chang terkejut.

ki-00554 ki-00556

Ha Na memberitahu Seo Jin bahwa ia sudah melaporkan kecelakaan yang mereka alami dan memberitahu Detektif Na. Tim sirkus masuk menemui Ha Na dan menanyakan keadaannya.

“Apa yang mereka lakukan di sini?” batin Seo Jin.

Ha Na menenangkan mereka bahwa ia baik-baik saja. Mereka memberitahu Ha Na bahwa polisi tidak bisa ke tempat ini karena terjadi badai salju dan semua jalan ditutup. 

Mereka lalu memberi salam pada Seo Jin, tentu saja dengan mengira Seo Jin adalah Robin, seniman sketsa yang dipekerjakan Ha Na.

“Kami sudah mendengar tentangmu,” kata Eun Chang dengan ramah.

“Kau dan Dae Pal…Ups, aku ini ngomong apa. Maksudku kau dan Direktur Goo sangat mirip! Kudengar namamu Robin.”

Seo Jin terkejut. Bagaimana mereka bisa tahu mengenai Robin? Melihat “Robin” yang terus kebingungan, Ha Na meminta teman-temannya mengobrol nanti saja.

ki-00559ki-00564

Detektif Na menelepon Ha Na. Ia memberitahu bahwa polisi akan datang begitu jalan dibuka. Ia bertanya apakah Ha Na benar-benar baik-baik saja.

“Ya, aku baik-baik saja.”

“Apanya yang baik-baik saja? Penjahat itu mengikutimu ke sini dan berusaha membunuhmu,” protes Eun Chang begitu mendengar jawaban Ha Na.

“Berusaha membunuhnya?” batin Seo Jin. Ia diam-diam menyelinap keluar kamar dan menelepon Sekretaris Kwon.

ki-00565 ki-00568

Karena Seo Jin menelepon malam hari, Sekretaris Kwon mengira Robin yang menelepon. Ia tetap tidak percaya meski Seo Jin berusaha meyakinkannya. Ia pikir Robin sedang mengerjainya. Ia menutup telepon lalu kembali tidur.

Seo Jin kembali menelepon.

“Ada apa?” ujar Sekretaris Kwon kesal.

“Periksa nomornya. Nomor telepon siapa yang kaulihat?”

Sekretaris Kwon memeriksa nomornya. Ia bertanya bagaimana bisa Robin menggunakan telepon Seo Jin.

“Memangnya Robin tahu password ponselku?” Seo Jin mulai kesal.

“Tidak tahu.”

“Jadi siapa aku?”

ki-00569 ki-00570

Sekretaris Kwon langsung berlutut dengan hormat seakan Seo Jin ada dihadapannya. Seo Jin berkata ia ada di Gangwon dan menyuruh Sekretaris Kwon menjemputnya sekarang juga.

“Gangwondo? Kenapa Direktur pergi ke sana?”

“Bukan aku yang pergi, tapi Robin! Dan ia datang bersama Jang Ha Na!”

Sekretaris Kwon bertanya bagaimana bisa mereka bertukar saat bersama Ha Na. Seo Jin berkata mereka bertukar karena ia pingsan dan ia bangun di sebuah klinik. Ia juga memberitahu Sekretaris Kwon mengenai si penjahat yang mengikuti mereka dan Ha Na sudah melaporkannya pada Detektif Na.

ki-00574 ki-00581

Sekretaris Kwon langsung menutup telepon dan menelepon Detektif Na. Ha Na dan teman-temannya baru menyadari kalau Seo Jin tidak ada di tempat tidur. Jin Joo bertanya apakah “Robin” seorang yang pemalu bertemu dengan orang baru.

Sekretaris Kwon menelepon Seo Jin dan memberitahunya mengenai penutupan jalan hingga tak ada yang bisa pergi ke sana.

“Dan kurasa penjahat itu benar-benar mengikutinya. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada Jang Ha Na? Kau sebaiknya bersamanya malam ini.”

Seo Jin meledak. Ia berkata bukan hanya Ha Na yang ada di sini, tapi juga seluruh tim sirkus.

“Mereka semua di sini dan mengira aku adalah Robin!”

“Kalau begitu berpura-puralah sebagai Robin,” saran Sekretaris Kwon. “Hanya satu hari. Malam ini saja.”

ki-00583 ki-00588   

Tepat saat itu Ha Na keluar kamar mencarinya. Seo Jin berbisik pada Sekretaris Kwon.

“Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana caranya berpura-pura menjadi Robin?”

“Tersenyumlah.”

“Tersenyum? Kenapa aku harus tersenyum?”

ki-00595ki-00598

Ha Na menemukannya dan memanggilnya. Terpaksa Seo Jin menutup telepon. Lalu ia menoleh….dan tersenyum. Mwahahaha senyumnya kepaksa banget XD

Ha Na tersenyum dan memberitahunya bahwa dokter sudah memperbolehkan mereka pulang. Jin Joo mengajak Seo Jin ikut ke tempat mereka menginap karena tempatnya dekat dengan klinik ini.

Menyadari bahwa Ha Na dan Jin Joo sama sekali tidak curiga kalau ia bukan Robin, Seo Jin meyakinkan dirinya bahwa ia bisa berpura-pura jadi Robin satu hari saja.

ki-00601 ki-00603

“Kedengarannya bagus. Kalian akan tinggal di mana?” tanya Seo Jin dengan sikap formalnya. Meski dengan senyum ala Robin^^

Ha Na heran melihat gaya bicara “Robin” yang berbeda. Bahkan Jin Joo mengatakan bahwa cara bicaranya mirip Seo Jin.

“Gawat…” batin Seo Jin. Ia kembali berusaha tersenyum lebar untuk menghilangkan kecurigaan mereka.

ki-00609 ki-00613

Sepanjang perjalanan ia terus mengucapkan mantra dalam hati. “Aku adalah Robin…Aku adalah Robin, si brengsek itu…” Pffft…

Ha Na bertanya apakah ia baik-baik saja karena Seo Jin terus memejamkan matanya.

“Tidak, aku tidak baik-baik saja,” jawab Seo Jin dalam hati. Ia bertanya apakah tempatnya masih jauh. Apakah mereka akan tinggal di resort yang terkenal dengan spa-nya di Jeongson?

“Bukan di resort,” jawab Jin Joo. “ Lebih seperti…pondokan?”

ki-00620 ki-00624

Seo Jin menatap horror “pondokan” di hadapannya. “Ini….bukan pondokan…”

Haha…itu rumahnya Lee Seo Jin dan Taecyeon di Three Meals a Day (reality show memasak). And guess what? Lee Seo Jin sama penggerutunya dengan Seo Jin…apa gara-gara namanya ya? Juga sama-sama punya 2 lesung pipit^^

Kalau Seo Jin seperti ketakutan, Ha Na dan teman-temannya sangat gembira. Pemilik rumah menyambut mereka dengan hangat. Sepertinya ia juga salah satu kru.

ki-00632 ki-00634

Seo Jin mencari tempat sepi di samping rumah untuk menelepon Sekretaris Kwon.

“Aku tidak bisa tinggal di sini malam ini. Bahkan aku tidak bisa tinggal meski satu jam saja. Cepat ke sini sekarang juga.”

“Jalanannya…”

“Gunakan helikopter!”

“Aku tidak bisa.”

“Pokoknya lakukan!” Seo Jin menutup telepon.

Tiba-tiba ia merasakan hembusan nafas di tengkuknya. Ia tertegun.  Ada sesuatu di belakangnya.

“Apa ini?” gumamnya waspada.

ki-00640 ki-00643

“Mbeeeee…..” jawab Jackson (asli itu nama kambing di acara Three Meals a Day XD)

Seo Jin menoleh dan berteriak melompat ketakutan. Ha Na buru-buru menghampirinya dan bertanya ada apa. Dengan panik Seo Jin menunjuk Jackson.

“Kambing? Ayolah, kambing ini lucu,” Ha Na malah mengelus sayang kambing itu.

ki-00651 ki-00662

Seo Jin diam-diam bergeser. Tapi kakinya menyentuh sesuatu. Ia kembali berteriak dan melompat ketakutan.

“Guk..guk…guk…” protes Minki (anak anjing di acara Three Meals a Day yang dekt dengan Taecyeon^^) yang juga ketakutan.

“Hah…puppy!” Ha Na mendekati Minki dengan gembira dan menggendongnya. Ia mendekatkan Minki pada Seo Jin tapi Seo Jin refleks menjauh.

“Kau bilang kau suka anak anjing,” kata Ha Na heran.

“Eh…lucunya,” gumam Seo Jin takut-takut.

ki-00669 ki-00675

Ha Na bertanya mengapa Seo Jin ada di luar rumah. Seo Jin beralasan ia mencari toilet. Ha Na menunjuk letak toilet dan mengantarnya ke sana.

Kalau rumahnya saja sudah menakutkan bagi Seo Jin, toiletnya apa lagi. Itu adalah toilet yang agak ajuh dari rumah dan masih berupa jamban tradisional.

“Ayo masuklah,” Ha Na mendorong Seo Jin.

“Jangan dorong aku!” bentak Seo Jin.

Ha Na terkesiap. Robin kan ngga pernah segalak ini >,< Seo Jin cepat-cepat tersenyum ala Robin.

Ha Na pikir ia sudah membuat “Robin” kaget” dan meminta maaf. Lalu ia berbalik pergi. Tapi Seo Jin memeganginya.

“Kumohon jangan pergi….kumohon…”

ki-00678 ki-00682

Alhasil Ha Na menunggu di luar sementara Seo Jin membereskan “urusan” nya. Ha Na bertanya ada apa dengan “Robin” malam ini.

“Kau tidak seperti dirimu yang biasanya.”

“Aku tidak suka berada dalam kegelapan,” Seo Jin beralasan. Padahal toiletnya gelap banget, tapi dia tidak lupa tersenyum ala Robin saat menjawab. Haha…terlalu menjiwai perannya sepertinya.

“Tapi kau orang yang beraktivitas di malam hari dan tidur di siang hari.”

“Aku agak takut gelap. Aku bahkan tidur dengan lampu menyala.”

Ha Na mengerti. Ia bertanya apakah ini pertama kalinya Seo Jin ke tempat seperti ini. Seo Jin mengiyakan. Dalam hatinya ia berharap agar Ha Na berhenti bicara padanya.

 ki-00687 ki-00688

Tapi ketika Ha Na benar-benar tidak bicara padanya dan hanya ada keheningan di luar, ia malah ketakutan.

“Apa kau sudah pergi?”

“Tidak, aku masih di sini,” bisik Ha Na.

“Kau tidak boleh pergi, ya.”

Ha Na menawarkan diri untuk bernyanyi. Seo Jin menganggap itu ide yang bagus. Tapi Ha Na malah bernyanyi lagu-lagu menyeramkan yang ada di film-film horror. Seo Jin melihat sekelilingnya dengan ketakutan.

“Kenapa kau seperti ini padaku?!” protesnya.

Ha Na tersenyum geli.

ki-00706 ki-00707

Akhirnya Seo Jin keluar dari toilet seakan baru dilepaskan dari penjara. Ha Na berkata pewaris kerajaan memang beda. Ia mengulurkan tangannya pada Seo Jin.

“Pegang tanganku.”

Seo Jin bengong. Ha Na meraih tangan Seo Jin dan menuntunnya pulang.

“Wah, lihat bintang-bintang itu!” Ha Na melihat ke langit.

Bintang apanya,” gerutu Seo Jin dalam hati.

“Udaranya begitu segar.”

“Udara segar apanya.”

ki-00714 ki-00719

Ha Na menoleh. Seo Jin terpaksa tersenyum. Ha Na bertanya bagaimana Seo Jin bisa menggendongnya melewati gunung hingga ke klinik jika takut akan kegelapan.

“Menggendongmu melalui gunung? Pantas saja punggungku terasa pegal,” gerutu Seo Jin dalam hati.

Ha Na berterima kasih karena “Robin” lagi-lagi sudah menyelamatkannya.

“Suara burung pipit! Kau harus bilang cip cip,” Ha Na mengajak Seo Jin bermain.

“Cip cip apanya.”

 ki-00727 ki-00731

“Suara bebek?”

“Lucu sekali,” sindir Seo Jin dalam hati.

“Kwek kwek”

“Aku bisa gila.”

“Suara kucing!”

“Meow,” tanpa sadar Seo Jin menjawab. Hahahaha XD Ia menggerutu apakah begini cara Robin menghabiskan waktunya.

Ha Na berkata ia tidak bisa mendengar jawaban Seo Jin tadi. Terpaksa Seo Jin kembali mengeong… menggonggong…dan berkicau..

“Hentikan,” pintanya dalam hati.

“Suara babi?”

Kubilang hentikan. Oink oink…” Seo Jin nyerah juga XD

ki-00737ki-00743

Saat makan malam, Ha Na memperkenalkan Seo Jin sebagai seniman sketsa yang akan membantu mereka mulai sekarang. Jin Joo berkata gambar “Robin” sangat mengesankan. Eun Chang bahkan fans webtoon Robin.

Pemilik rumah membawakan mereka bir. Ha Na berkata mereka belum boleh minum karena seniman baru mereka akan menggambar konsel untuk pertunjukkan baru setelah makan malam. Seo Jin terbelalak.

Ha Na berkata buku sketsa Robin tertinggal jadi ia meminta “Robin” menggambarkannya kembali dengan cepat untuk mereka.

Selesai makan malam, Seo Jin menatap kertas kosong di hadapannya. Semua orang menantikan dengan penuh harap.

“A---Aku….aku perlu sendirian saat menggambar. Jadi permisi sebentar,” ia cepat –cepat melarikan diri ke kamar.

ki-00761ki-00769 

Sekeras apapun ia berusaha ia hanya bisa menggambar manusia tongkat. Tiba-tiba ia mendapat ide saat melihat berdus-dus minuman beralkohol. Ia menelepon Sekretaris Kwon dan bertanya seberapa kuat ia menangani minuman beralkohol.

Sekretaris Kwon tidak tahu karena Seo Jin tidak pernah minum. Tapi ia tahu kalau Robin adalah seorang yang kuat minum. Seo Jin tersenyum, ia selalu berlawanan dengan Robin. Artinya ia tidak akan kuat minum. Jika ia mabuk dan tak sadarkan diri, maka Robin akan muncul dan menyelesaikan kekacauan ini.

ki-00774 ki-00785

Entah bagaimana caranya, Seo Jin berhasil membuat tim sirkus untuk minum. Dengan menguatkan hati ia meminum gelas pertamanya.

Gelas demi gelas berlalu. Semua orang mulai terkapar saking mabuknya.

“Kau benar-benar mirip dengan Dae Pal,” katanya sambil menatap Seo Jin. Lalu tertidur di meja.

“Dae Pal itu sebenarnya siapa,” gumam Seo Jin. Hanya ia satu-satunya yang tidak mabuk. “Sial…siapa yang tahu kalau aku sebenarnya peminum berat.”

Ha Na tertidur di bahu Seo Jin. Seo Jin mendorong Ha Na dengan jarinya dan menahan kepala Ha Na dengan tangannya.

ki-00806 ki-00811

Akhirnya ia pergi keluar dan meneruskan minum untuk melanjutkan usaha memunculkan Robin. Ia menelepon Sekretaris Kwon dan berkata Dokter Kang pasti dokter amatiran karena ia ternyata memiliki toleransi tinggi terhadap alkohol.

“Kenapa kau belum tidur juga!” rengek Sekretaris Kwon. Eh..bukannya Sekretaris Kwon ini punya anak ya? Kok dia sendirian?

Seo Jin berkata ia tidak bisa tidur. Sekretaris Kwon menyarankan agar Seo Jin tidak usah tidur karena besok siang ada rapat. Dan Presdir juga akan hadir dalam rapat tersebut. Jika Seo Jin tidur dan bangun sebagai Robin, maka bisa-bisa Seo Jin tidak bisa menghadiri rapat tersebut.

“Kauanggap itu penyelesaian? Hiks,” Seo Jin bersendawa. Sekretaris Kwon tertawa. Berkat Robin, Seo Jin mendapat kesempatan untuk minum dan pergi mengikuti workshop.

“Kaupikir hanya itu yang kulakukan malam ini? Jika saja kau tahu apa lagi yang kulakukan…”

“Apa lagi yang kaulakukan?”

“Oink oink. Lupakan, sudah ya.” Seo Jin menutup telepon.

ki-00816 ki-00824

Ha Na keluar dan bergabung dengan Seo Jin di depan api unggun. Ia mendapat ide untuk membakar ubi di atasnya.

Setelah ubi matang, Ha Na menawarkan segigit ubi bakar panas pada Seo Jin. Seo Jin mencicipinya lalu menatap Ha Na.

“Ada apa?” tanya Ha Na.

Seo Jin menunjuk pipi Ha Na yang hitam karena terkena arang, lalu tersenyum. Asli senyum Seo Jin, bukan Robin^^

“Akhirnya kau tersenyum!”

Seo Jin tersadar dan berhenti tersenyum.

ki-00834 ki-00835

Ha Na berkata ada wanita yang tidak sengaja mengotori wajahnya, tapi ada juga yang melakukannya dengan sengaja untuk membuat orang lain tertawa. Ia mengaku ia melakukannya dengan sengaja agar Seo Jin tersenyum.

“Kau merasa agak tidak nyaman, bukan? Kau terus menerus terlihat canggung dan tidak nyaman malam ini. Terima kasih sudah datang bersamaku. Aku merasa tenang mengetahui kau ada di sini bersamaku.”

Ha Na berkata meski timnya adalah orang-orang yang sangat baik, tetap saja ada kalanya ia merasa takut. Karena mereka selalu mencarinya dan bertanya apakah mereka akan baik-baik saja. Mereka ingin Ha Na meyakinkan mereka bahwa semuanya akan berhasil.

Setiap kali mereka bertanya, ia akan menenangkan mereka dan berkata ia akan mengurus mereka dan mereka bisa mempercayainya. Tapi sebenarnya, setiap kali pertanyaan itu diajukan padanya, ia merasa jantungnya menciut dan merasa takut. Seo Jin menatap Ha Na, sepertinya bisa memahami perasaan Ha Na.

ki-00854 ki-00858

“Terima kasih. Terima kasih karena kau ada di sini bersamaku,” Ha Na tersenyum.

Lalu ia bersin-bersin. Seo Jin mengangkat selimutnya. Ha Na mengira Seo Jin hendak menyelimutinya, padahal ia hendak menghindari bersin Ha Na XD

Tapi setelah melihat hidung dan wajah Ha Na yang merah, ia menghela nafas panjang.

ki-00863ki-00862

“Aku pasti sudah mabuk hingga melakukan ini,” ujarnya dalam hati, sambil berbagi selimut dengan Ha Na.

“Kau benar-benar orang yang sangat baik,” Ha Na menatap Robin. “Dan karena itu, aku menyukaimu…..aku menyukaimu.”

Seo Jin tertegun.

ki-00880 ki-00882

Komentar:

Seo Jin jadi Robin lucu banget^^ Bisa ngga ya Seo Jin tinggal di pondok itu terus sama Jackson dan Minki XD

Tak menyangka Ha Na secepat itu mengungkapkan perasaannya. Tapi siapapun yang bertemu Robin pasti akan jatuh hati dan lagi mungkin ia mengira Robin juga menyukainya hingga berkali-kali menyelamatkannya.

Seo Jin juga sepertinya mulai melembut. Terutama setelah mendengar curhat Ha Na bahwa sebenarnya ia juga merasa takut. Kurasa dalam hal ini Seo Jin lebih mengerti Ha Na daripada Robin. Seo Jin juga seorang yang selalu takut dalam hidupnya. Takut mengecewakan ayahnya. Takut jika selamanya ia harus berbagi kehidupan bersama Robin. Karena itu ia bersikap dingin dan membentengi diri agar orang lain tidak tahu rasa takutnya.

Robin justru seperti orang yang tidak mengenal rasa takut. Karena kepribadiannya diciptakan bertolak belakang dari Seo Jin. Namun semakin mereka memiliki persamaan dan batas perbedaan di antara mereka semakin tipis, semakin besar kemungkinan Robin melebur menjadi satu dengan Seo Jin.

Kira-kira apa ya jawaban Seo Jin atas ungkapan hati Ha Na…

Aku sudah menyerah mengharapkan perbaikan rating untuk drama ini. Menurutku letak permasalahannya adalah pada penulisnya yang sepertinya tidak tahu ke mana arah cerita drama ini (padahal drama ini diadaptasi dari webtoon). Selain itu waktu syuting yang kejar tayang juga tidak membantu, padahal baru tayang 6 episode. Namun salut pada para pemeran dan kru yang bertahan di bawah tekanan dan cuaca yang sangat dingin, melawan rasa lelah dan mungkin perasaan kecewa. Mereka orang-orang yang profesional dan tidak mudah menyerah.

Aku tetap menyukai drama ini. Kelebihan drama ini adalah alurnya yang ringan, jadi aku akan fokus pada romance dalam drama ini sebagai refreshing dan tidak terlalu memikirkan apa yang ingin disampaikan penulis. Mungkin yang terjadi saat ini adalah: when Hyun Bin becomes more than a drama XD

Baca Info Drama Korea Lainnya:

0 Response to "Sinopsis Hyde Jekyll Me Episode 5 (Bagian 2)"

Posting Komentar

newer older home