Soo Hyang melihat dengan mata kepala sendiri pertempuran Gwi dan Sung Yeol. Ketika ia memberanikan diri keluar dari tempat persembunyiannya, Gwi tiba-tiba berdiri di hadapannya. Ia tidak nampak terkejut melihat Soo Hyang karena ia sudah menduga gisaeng yang memberinya minum adalah Soo Hyang. Melihat Gwi berlumuran darah, Soo Hyang jatuh pingsan. Gwi menangkapnya.
In Ho memberitahu Sung Yeol bahwa Raja memberitahunya sebelum perburuan dimulai kalau garis keturunan ibu dari rencana rahasia itu adalah Seo Jin.
Raja berkata Yoon harus menggunakan cara apapun untuk mendapatkan Seo Jin dan mengorbankannya untuk Gwi.
Karena Yang Sun terus mendesak, Ho Jin akhirnya menceritakan kalau semalam Sung Yeol membantu Yoon melawan Gwi di istana. Dan ia percaya Sung Yeol sudah tiada karena ia belum kembali meski matahari sudah meninggi.
“Tidak mungkin…” ujar Yang Sun.
“Ia menyuruhku merawatmu baik-baik,” tangis Ho Jin.
Yang Sun menolak untuk percaya. Ia kembali mengenakan pakaian pria. Tapi pertahanannya runtuh ketika teringat Sung Yeol memanggil namanya dengan lembut semalam. Ia ingat Sung Yeol melarangnya terluka atau menangis karena ia milik Sung Yeol. Dalam hatinya ia berkata Sung Yeol juga tidak boleh terluka dan menangis tanpa seijinnya.
Ia menghapus air matanya dan berjalan keluar. Ia berkata pada Ho Jin ia tidak akan percaya sebelum melihat sendiri tubuh Sung Yeol. Ho Jin tidak bisa mencegah kepergian Yang Sun.
Kasim melaporkan pada Raja kalau Gwi sudah kembali ke kediamannya. Perdana Menteri dan pasukannya juga tidak terlihat. Tapi Raja tahu hidupnya tidak akan bertahan lama setelah kejadian semalam. Ia berkata pada Yoon hari ini adalah hari terakhir mereka bersama.
Tak sanggup ditinggalkan lagi oleh orang terdekatnya, Yoon berkata ia tahu di mana Seo Jin berada. Raja terkejut. Ia bertanya apakah Yoon sanggup menyerahkan Seo Jin karena Seo Jin adalah sahabatnya. Apa Yoon sanggup melihat Gwi memangsa Seo Jin?
Yoon berkata mereka harus melakukannya jika ini adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan kakeknya dan negeri ini. Raja berkata ini kesempatan terakhir mereka. Yoon berjanji akan membawa Seo Jin sebelum matahari terbenam.
Setelah Yoon pergi, Raja menghela nafas panjang. Ia menyuruh kasim memanggil Perdana Menteri untuk menghadapnya.
Sung Yeol kembali ke kediamannya bersama In Ho. Ia membaringkan In Ho di ruang tersembunyi dan meneteskan darahnya ke lukanya untuk menyembuhkannya.
Setelah itu barulah ia menanyakan di mana Yang Sun dan apakah Ho Jin sudah memberitahu siapa dirinya pada Yang Sun. Ho Jin berkata ia belum sempat mengatakannya. Ia hanya menceritakan Sung Yeol pergi ke istana dan mungkin sudah tiada. Tapi Yang Sun menolak percaya dan pergi mencari Sung Yeol.
Sung Yeol terkejut. Apa itu artinya Yang Sun pergi ke istana? Ho Jin tidak yakin Yang Sun bisa masuk ke istana. Sung Yeol berkata ia akan menjemput Yang Sun. Sebelumnya ia berpesan agar Ho Jin tetap menahan In Ho di dalam ruangan itu. Mereka juga tidak boleh membiarkan In Ho berpapasan dengan Yang Sun. Ho Jin melaporkan Soo Hyang juga belum terlihat sejak semalam.
Yang Sun berusaha masuk ke istana tapi pengawal berkata tidak ada seorangpun yang boleh masuk untuk sementara. Yang Sun ingin berbicara dengan Yoon tapi pengawal malah mendorongnya hingga jatuh.
Dua orang mendekati Yang Sun. Mereka adalah si lintah darat. Yang Sun berkata hutangnya sudah lunas. Kedua preman itu berkata mereka sudah meninggalkan profesi mereka sebagai lintah darat.
Penyebabnya adalah karena mereka tersentuh dengan kebaikan Pelajar Binal. Mereka heran warga peminjam uang mereka bisa mengembalikan hutang. Warga menangis dan berkata itu karena bantuan Pelajar Binal. Namun Pelajar Binal diseret ke istana dan mati dalam ketidakadilan.
Keduanya terkejut saat warga memberitahu mareka kalau Pelajar Binal adalah ayah Yang Sun dan Yang Sun sudah dijual sebagai budak. Mereka bersimpati pada Yang Sun. Yang Sun mendapat ide dan meminta bantuan mereka.
Hak Young memberitahu Yoon mengenai pasukan perburuan yang musnah oleh Gwi. Tidak diketahui apakah Sung Yeol masih hidup atau sudah mati. In Ho juga belum diketahui nasibnya karena banyak mayat yang hancur dan tak bisa dikenali.
Yoon menduga In Ho juga tewas. Ia berkata mereka harus bergegas menemukan Jin sebelum matahari terbenam. Ini mungkin kesempatan terakhir untuk mengalahkan Gwi. Hak Young nampak keberatan tapi ia mengikuti perintah Yoon.
Soo Hyang terbaring di kediaman Gwi dalam keadaan tak sadarkan diri. Ia bermimpi masa kecilnya ketika ia dikejar-kejar vampir lalu Sung Yeol muncul menyelamatkannya dan membunuh vampir tersebut. Lalu Sung Yeol mengusap kepalanya sambil tersenyum lembut.
Ia terbangun dan terkejut melihat Gwi yang sedang tersenyum menatapnya. Gwi berkata tempat ini adalah tempat Raja yang sesungguhnya yang menguasai negeri ini. Mengenai pertempuran semalam yang disaksikan Soo Hyang, Gwi bertanya apakah mereka terlihat seperti manusia.
Ia dan Sung Yeol sama-sama hidup dari darah manusia tapi ia menyayangkan Sung Yeol yang memilih berpihak pada manusia. Soo Hyang berusaha menutupi rasa takutnya ketika Gwi menghampirinya. Gwi berkata seorang wanita cantik seperti Soo Hyang hanyalah makanan untuknya.
“Tapi kau tampaknya memiliki keanggunan,” ia mengelus wajah Soo Hyang.
Soo Hyang berkata seberapapun enaknya sebuah makanan, tak akan bisa dinikmati dengan baik dalam keadaan perut kenyang. Karena itu bukankah menyimpannya dan menikmatinya sedikit demi sedikit akan lebih baik? Maksudnya agar Gwi tidak membunuhnya saat ini.
Pembicaraan mereka terusik oleh kedatangan Perdana Menteri. Gwi arah karena Perdana Menteri hanya datang sendirian. Perdana Menteri meminta maaf tidak bisa menangkap pengikut Raja karena Sung Yeol.
“Dasar tidak becus…” ujar Gwi kesal. Soo Hyang diam-diam menarik nafas lega karena itu artinya Sung Yeol selamat.
Gwi bertanya apa Raja gemetar saat ini. Perdana Menteri menjawab Raja pasti sedang mencari jalan untuk bisa hidup. Tapi malam ini, akan ada pertumpahan darah di istana. Ia bertanya apa yang akan terjadi pada puterinya, Hye Ryung.
Apa yang kauingin untuk kulakukan, tanya Gwi sinis. Perdana Menteri berkata semuanya terserah pada Gwi. Gwi berkata ia akan memutuskan setelah mengawasi Hye Ryung. Perdana Menteri melirik Soo Hyang dan nampak tidak senang.
Raja memanggil Hye Ryung untuk menanyakan di mana Perdana Menteri saat ini. Hye Ryung berkata ia tidak tahu. Meski Perdana Menteri adalah ayahnya, hendak melukai Raja dan Pangeran Mahkota adalah pengkhianatan terbesar. Karena itu ayahnya harus ditangkap segera dan dihukum atas kejahatannya.
Raja berkata wajar Hye Ryung yang adalah seorang Puteri Mahkota berkata seperti itu. Tapi ia mengaku ia tidak mempercayai Hye Ryung.
“Besok kau akan naik kedudukan menjadi Ratu. Aku tidak tahu apa yang ada di dalam hatimu, tapi pikirkan semuanya masak-masak. Aku harap kau mendampingi Pangeran Mahkota dengan baik. Kau boleh pergi sekarang.”
Hye Ryung pun pamit undur diri. Wakil Perdana Menteri bertanya apakah Yoon bisa menemukan Seo Jin dalam satu hari. Raja berkata meski Yoon menemukannya, Yoon tidak akan sampai hati mengorbankan teman masa kecilnya pada Gwi.
Namun jika Yoon bisa bertahan hidup dari berbagai kesulitan di kemudian hari, ia aka menyadari apa maksa kedudukan seorang Raja dan apa yang harus ia korbankan sebagai seorang Raja.
Wakil Perdana Menteri bertanya apa yang akan Raja lakukan mengenai Gwi yang akan menghukum Raja malam ini. Raja bertekad akan memberitahu Gwi kalau Yoon sama sekali tidak tahu apapun. Dan untuk itu ia membutuhkan bantuan Wakil Perdana Menteri.
Wakil Perdana Menteri terdiam. Lalu ia berkata dengan penuh emosi kalau ia mengerti maksud Raja dan ia menerima perintah itu. Raja meminta maaf pada bawahannya yang setia itu.
Sung Yeol berpapasan dengan Yoon dan rombongannya di hutan. Sung Yeol menanyakan keadaan Yoon tapi Yoon langsung bertanya di mana Seo Jin alias Yang Sun sekarang. Sung Yeol curiga dan bertanya mengapa Yoon mencari Yang Sun di saat negara dalam keadaan genting.
Yoon berkata keturunan ibu dalam rencana rahasia dalah Seo Jin. Karena Seo Jin seorang wanita, ia tidak akan bisa bertempur melawan Gwi. Jadi ia harus diserahkan pada Gwi.
Sung Yeol terkejut. Yoon berkata ia tidak memiliki pilihan lain. Sung Yeol bertanya apakah menyerahkan nyawa seorang rakyat tak berdosa adalah hal yang benar.
“Pangeran Mahkota Jung Hyung yang kujunjung tidak akan meninggalkan rencana seperti itu dalam jurnalnya!”
Yoon berteriak ia juga akan melakukannya jika saja Gwi bisa disingkirkan dengan nyawanya. Dengan air mata berlinang ia menyalahkan langit yang sudah menaruhnya dalam posisi seperti ini. Mengapa harus Yang Sun? Dan mengapa harus ia yang menyerahkan Yang Sun?
Sung Yeol menyadari hal ini juga berat bagi Yoon. Ia berkata ia tidak tahu di mana Yang Sun. Yoon tidak percaya karena ia tahu perasaan Sung Yeol. Ia berkata tidak ada waktu lagi. Jika Yang Sun tidak dibawa pada Gwi sebelum matahari terbenam, mereka akan kehilangan Raja.
Dengan tidak sabar ia bertanya mana yang Sung Yeol pilih. Perasaannya pada Yang Sun atau menjadi abdi setia negara ini. Sung Yeol menjawab ia benar-benar tidak tahu di mana Yang Sun. Ia juga sedang mencarinya.
Yoon berkata sekarang sudah lewat jam 1 siang. Jika Sung Yeol menemukan Yang Sun, ia mohon Sung Yeol membawa Yang Sun ke istana. Sung Yeol tidak menjawab dan membiarkan Yoon melanjutkan perjalanannya.
Yoon dan Hak Young menemukan kediaman Sung Yeol dan langsung menggeledahnya. Ho Jin yang mendengar suara ribut-ribut tersebut, bergegas keluar meninggalkan ruang rahasia.
Yoon dan Hak Young pergi ke perpustakaan. Ho Jin berkata di tempat ini hanya ada buku-buku. Hak Young bertanya apakah Yoon benar-benar akan menyerahkan Seo Jin pada Gwi. Bukankah Seo Jin adalah teman Yoon juga?
Yoon tidak menjawab dan bertanya pada Ho Jin apa mereka menyembunyikan Yang Sun di sini. Ho Jin berkata Yang Sun keluar dari rumah sejak pagi entah ke mana dan Sung Yeol sedang pergi mencarinya. Pengawal melaporkan bahwa tidak ada siapapun di rumah ini. Berarti Sung Yeol tidak berbohong.
Yoon tidak menyerah. Ia memerintahkan untuk mencari Yang Sun di ibukota.
Setelah Yoon pergi, Ho Jin kembali ke ruang rahasia untuk merawat In Ho. In Ho terbangun dan langsung mengepit Ho Jin. Ho Jin berseru kalau ia yang merawat In Ho.
Di mana ini, tanya In Ho. Ho Jin memberitahu bahwa ini adalah kediaman Sung Yeol dan Sung Yeol sudah menyelamatkan In Ho. In Ho bertanya apakah Seo Jin ada di sini.
Ho Jin berkata Sung Yeol sedang pergi mencarinya. In Ho menarik nafas lega. Ho Jin bertanya-tanya kenapa hari ini semua orang mencari Seo Jin. Ia bercerita baru saja Yoon datang menggeledah rumah ini untuk mencari Seo Jin.
“Tapi apa maksud mereka dengan menyerahkan Seo Jin pada Gwi?”
“Apa!!” seru In Ho terkejut.
Yang Sun berhasil menyelinap ke dalam istana berkat bantuan kedua preman yang menyogok dayang istana. Yang Sun menyamar menjadi salah satu dayang istana, membuat kedua preman itu terheran-heran melihat cantiknya Yang Sun.
Yang Sun berjalan ke kediaman Yoon berkat bantuan dayang tersebut. Namun dayang kepala memergokinya dan curiga karena tidak pernah melihat Yang Sun sebelumnya.
Hye Ryung kebetulan lewat dan bertanya ada apa. Ia terkejut saat melihat Yang Sun. Ia berkata ia yang memanggil Yang Sun dan menyuruhnya ikut dengannya.
Di tempat sepi, Hye Ryung bertanya mengapa Yang Sun ada di sini. Untuk mencari Pangeran Mahkota, jawab Yang Sun. Hye Ryung teringat tatapan lembut Yoon saat Yang Sun menjadi budak dan sempat memecahkan kendi garam. Kecemburuannya timbul dan ia memarahi Yang Sun.
Yang Sun menjelaskan ia hanya ingin tahu keadaan Sung Yeol yang ikut dalam pertempuran melawan vampir. Hye Ryung bertanya apa Yang Sun tahu apa yang akan terjadi jika Yang Sun ketahuan menyusup dalam istana. Yang Sun tidak peduli, ia ingin tahu keadaan Sung Yeol sekarang juga.
Hye Ryung dengan sinis berkata Yang Sun bahkan tidak bisa melindungi dirinya sendiri tapi mengkhawatirkan orang lain.
“Ia orang yang saya cintai. Saya tidak tahu orang yang cintai masih hidup atau sudah mati. Jadi masuk ke dalam istana bukanlah apa-apa, saya bahkan bisa memasuki neraka.”
Hye Ryung bertanya dengan nada mengejek apakah Sung Yeol juga memiliki perasaan yang sama. Menurutnya Sung Yeol belum melupakan kekasih masa lalunya. Bukankah Yang Sun melihat sendiri Sung Yeol berlari padanya karena ia mirip dengan kekasih masa lalunya? Yang Sun berkata ia sudah tahu mengenai kekasih masa lalu Sung Yeol.
“Tapi apa kau tahu identitasnya?” tanya Hye Ryung. Tepat saat itu Sung Yeol, yang juga sedang mencari Yang Sun di istana, menemukan mereka dan berhenti saat mendengar kata-kata Hye Ryung.
“Dia adalah vampir.”
Yang Sun terkejut. Ia tidak percaya dengan kata-kata Hye Ryung yang dianggapnya tidak mengenal Sung Yeol. Hye Ryung berkata ia melihat sendiri kemarin saat Sung Yeol datang ke istana untuk melawan Gwi.
“Apa menurutmu aku, Puteri Mahkota negara ini, akan mengatakan kebohongan? Kau tidak tahu apapun tentangnya, tapi mencintainya? Apa kau tahu kapan kekasihnya meninggal?”
Meski shock, Yang Sun berkata ia tidak peduli berapa lama pun itu.
“Lima puluh…bukan, mungkin lebih dari 100 tahun,” ujar Hye Ryung. Ia berkata ia akan melepaskan Yang Sun kali ini dari hukuman menyusup istana karena ia merasa kasihan. Ia akan mencari tahu keadaan Sung Yeol dan menyuruh Yang Sun menunggunya di sana.
Ia pergi dan menyuruh anak buahnya mengawasi Yang Sun agar tidak pergi dari tempat itu. Ia akan pergi ke kediaman Gwi. Ia tidak bisa kehilangan kedudukannya sekarang.
Pencarian Yang Sun di ibukota dilakukan dengan seksama. Yoon menawarkan hadiah bagi yang melaporkan di mana Yang Sun, dan hukuman bagi yang menyembunyikan keberadaan Yang Sun.
Sung Yeol melihat Yang Sun menangis setelah kepergian Hye Ryung dan tidak tahu apa yang harus ia lakukan.
Yang Sun teringat ketika Sung Yeol memeluk Hye Ryung mengira Hye Ryung adalah kekasihnya. Juga rumor Sung Yeol tidak melirik wanita lain karena kekasihnya itu. Ia teringat Sung Yeol memberitahunya mengenai perasaan manusia yang bisa berubah seiring berjalannya waktu dan ia menjawab perasaannya tidak akan pernah berubah.
Ia menghapus air matanya dan saat itulah ia melihat Sung Yeol berdiri tak jauh darinya. Dengan kekuatan vampir, Sung Yeol melesat ke hadapan Yang Sun.
“Kau lihat? Sebenarnya, aku bukan manusia. Aku…”
Yang Sun memeluk Sung Yeol erat-erat karena lega Sung Yeol masih hidup. Sung Yeol melepaskan pelukan Yang Sun.
“Kau tahu siapa aku.”
“Kau adalah Pelajar Malam.”
Sung Yeol bertanya apa Yang Sun tidak takut padanya. Yang Sun berkata bukan itu yang ia takutkan. Ia lebih takut dirinya hanya angin lalu dalam kehidupan Sung Yeol dibandingkan dengan Myung Hee yang sudah dicintai Sung Yeol begitu lama.
Sung Yeol yang sudah menyelamatkannya dan memberinya alasan untuk hidup. Ia akan selalu berada di sisi Sung Yeol. Permintaannya adalah Sung Yeol mengingatnya sama seperti Sung Yeol mengingat Myung Hee setelah ia meninggal.
Sung Yeol tersentuh dengan kata-kata Yang Sun. Kali ini ia yang memeluk Yang Sun.
Gwi menyambut kedatangan Hye Ryung dengan membungkuk sambil memberi salam penuh sindiran. “Kenapa kau datang ke tempat sekotor ini, Puteri Mahkota?”
Hye Ryung berkata ia tidak bisa datang lebih cepat karena banyak yang mengawasinya. Ia berkata ia benar-benar tidak tahu rencana perburuan Gwi semalam. Jika ia tahu dan bersekongkol dengan Raja, mungkinkah ia tetap datang ke tempat ini>
Gwi tidak percaya. Ia mengingatkan ia yang menjadikan Hye Ryung Puteri Mahkota. Beraninya ia memperlakukannya seperti itu di saat ia datang untuk mengucapkan selamat. Hye Ryung berkata ia tidak tahu apapun. Dan lagi, dibandingkan dengan orang-orang bodoh itu (Raja dan pengikutnya) ia sangat tahu kekuatan Gwi.
Gwi bertanya apa yang sedang dilakukan orang-orang bodoh itu di luar. Hye Ryung berkata ia tidak diberitahu karena ia anak Perdana Menteri. Tapi ia sudah menangkap puteri Pelajar Binal, alias Yang Sun. Dan menahannya di kediamannya.
Soo Hyang yang ada di kediaman Gwi, terkejut mendengar laporan Hye Ryung. Gwi memuji Hye Ryung karena malam ini tidak akan membosankan.
Sementara Sung Yeol membawa Yang Sun pergi dari istana dengan mengalahkan anak buah Hye Ryung.
Hari sudah senja ketika Yoon kembali ke istana. Namun ia tidak menemukan kakeknya, melainkan hanya sepucuk surat yang ditinggalkan untuknya. Yoon membaca surat tersebut.
Itu adalah perintah terakhir Raja untuk Raja berikutnya, yaitu Yoon, yang ditulis dengan darahnya sendiri sebagai tinta. Dalam suratnya Raja mengingatkan bahwa garis keturunan mereka memerintah negeri ini bukan hanya karena warisan. Jika mereka memerintah karena itu, apa bedanya mereka dengan Gwi yang memerintah manusia dengan menghisap darah mereka. Mereka bertanggung jawab atas keamanan dan masa depan negeri ini.
Di tempat lain, Wakil Perdana Menteri memberitahu Hak Young, cucunya, bahwa ia akan menanggung semua kejadian perburuan itu setelah Raja meninggal. Karena itu Hak Young yang harus mendukung Yoon sebagai Raja baru.
Hak Young sangat sedih dan menyesal karena tidak mengetahui rencana kakeknya dan Raja sejak dulu. Ia bahkan menyalahkan kakeknya tanpa tahu apa-apa. Kakeknya berkata ia tidak menyesali apapun tapi ia selalu merasa terbebani karena tidak memperlakukan Hak Young dan ayahnya dengan lebih baik.
Hak Young berkata selama ini ia bukan cucu yang penurut. Karena itu ia juga tidak akan menurut kali ini. Semua orang tahu ia adalah pendukung Pelajar Binal jadi sudah pasti ia dicurigai ada kaitannya dengan insiden malam semalam. Perdana Menteri tidak mungkin percaya ia tidak terlibat.
Ia berkata kakeknya lebih berpengalaman dan berpengetahuan untuk mendampingi Yoon. Ia yang akan menanggung insiden malam itu.
Wakil Perdana Menteri tidak setuju. Tapi Hak Young menceritakan tentang Sung Yeol yang menjadi vampir selama 120 tahun dan terus menerus bertempur dalam perang sulit ini. Menyerahkan hidupnya bukanlah hal yang sulit dibandingkan dengan itu. Ia berkata ia akan pergi dari dunia ini lebih dulu dan menantikan kakeknya.
Kakeknya menangis namun tidak membantah lagi.
Sung Yeol dan Yang Sun bergandengan tangan kembali ke Eom Seok Gol, kediaman Sung Yeol. Ho Jin menyambut mereka dan melaporkan kalau In Ho sudah sadar.
Ia memanggil Sung Yeol untuk bicara empat mata dan memberitahukan perihal kedatangan Yoon untuk diserahkan pada Gwi. Sung Yeol menyadari tempat ini sudah tidak aman lagi. Ia memerintahkan Ho Jin untuk membawa Yang Sun ke Hwa Yang Gak dan bersembunyi di sana.
Sementara ia sendiri akan pergi ke istana karena sepertinya akan ada kejadian besar di sana. Dan lagi Soo Hyang mungkin masih ada di sana.
Soo Hyang mencoba bertanya pada Gwi apakah ia sudah boleh pergi. Gwi berkata ia akan pergi sebentar dan segera kembali. “Tunggu di sini.”
Soo Hyang terpaksa menunggu dengan ketakutan. Terutama saat melihat mumi PM Sadong di tembok batu.
Tanpa mengenakan jubah kebesarannya, Raja menyeret pedangnya menuju sumur tempat ia menghukum puteranya sendiri. Ia melihat ke dalam sumur.
“Puteraku, maafkan Ayah,” katanya sambil menangis.
Ia seakan melihat puteranya berlutut dalam sumur itu menengadah padanya dengan wajah sendu.
“Tidak usah meminta maaf, Ayah. Terima kasih sudah menjaga Yoon kita.”
Terdengar suara Gwi berseru memanggil Raja. Kali ini Raja melepaskan semua kepura-puraannya. Ia berkata Gwi seorang yang kurang ajar dan selama ini ia menunggu waktu untuk membunuhnya. Satu-satunya penyesalannya adalah gagal menjadikan istana baru sebagai kuburan Gwi.
Gwi mendengus dan berkata Raja pasti sudah gila. Apa Raja ingin mati? Raja dengan lantang berkata Gwi adalah monster yang hidup di bawah tanah karena takut pada matahari. Manusia tidaklah selemah yang Gwi pikir. Ia menantang Gwi membunuhnya dan menjadi Raja. Maka puluhan ribu rakyat akan bangkit melawan.
Kata-kata Raja mengingatkan Gwi akan perkataan Hae Seo. Bahwa manusia tidaklah selemah yang Gwi pikir. Dan Gwi akan mati karena kekuatan tekad manusia. Hal ini membuat Gwi semakin marah.
“Kalau begitu buktikan padaku bahwa kau tidak lemah!” serunya.
Raja menghunus pedangnya lalu mengayunkannya. Darah terpercik di wajah Gwi. Namun itu adalah darah Raja yang bunuh diri dengan pedangnya sendiri. Raja menantang Gwi meminum darahnya lalu jatuh ke dalam sumur dan mati.
Bukannya senang, Gwi malah nampak bingung dan heran dengan keputusan Raja untuk mengakhiri nyawanya sendiri.
Ia masuk ke dalam istana menemui Yoon. Melihat darah di wajah Gwi, Yoon menyadari itu adalah darah kakeknya. Ia berusaha sekuat tenaga menahan amarahnya dan kesedihannya. Dan memaksa tubuhnya untuk berlutut di hadapan Gwi memohon diampuni.
Gwi tersenyum mengejek sambil mengusapkan darah Raja ke wajah Yoon. Ia berkata setidaknya Raja melawannya sampai akhir, tidak seperti Yoon yang nampak begitu menyedihkan memohon-mohon agar tetap hidup.
Yoon berkata ia tidak ingin mati seperti ayah dan kakeknya. Dan ia tidak tahu apapun mengenai insiden kemarin malam. Kalau begitu siapa yang membantu Raja, tanya Gwi.
Sebelum Yoon menjawab, Hak Young digiring menghadap Gwi. Perdana Menteri berkata kakek Hak Young sendiri yang menyerahkan cucunya karena sudah mengumpulkan para pemburu dan merencanakan perburuan itu di bawah perintah Raja.
Yoon shock melihat sahabatnya menghantar nyawa. Hak Young berpura-pura marah pada Yoon karena memikirkan nyawanya sendiri dan tidak tahu malu. Dengan begitu Gwi akan percaya kalau Yoon tidak ada sangkut pautnya dengan kejadian semalam.
Gwi memegangi Hak Young dan bertanya apa yang harus ia lakukan pada orang yang menghancurkan pernikahan Pangeran Mahkota menjadi pemakaman. Hak Young meludahi Gwi dan menantangnya untuk membunuhnya. Ia akan mengutuki Gwi di surga.
Mata Gwi berubah merah karena marah. Ia menggigit Hak Young di hadapan Yoon. Hak Young jatuh tersungkur dan mati. NOOOO!!! Saking shocknya, Yoon tidak bisa mengeluarkan suara.
Gwi memerintahkan agar Yoon dibawa pergi. Ia akan memanggilnya nanti. Perdana Menteri berkata ia akan membakar tubuh Hak Young seperti biasanya. Tapi Gwi melarangnya. Ia memiliki ide menyenangkan.
Hye Ryung marah saat mendengar Sung Yeol telah membawa pergi Yang Sun. Sayangnya laporan anak buah Hye Ryung didengar Yoon yang baru tiba. Hye Ryung menceritakan kedatangan Yang Soon ke istana untuk mencari Yoon dan ia sudah menahannya tapi Sung Yeol membawa Yang Sun pergi.
Yoon yang baru saja kehilangan 2 orang terdekatnya oleh Gwi, sangat marah karena Sung Yeol tidak menyerahkan Yang Sun seperti yang diperintahkan padanya.
Yang Sun dan Ho Jin bersembunyi dalam sebuah kamar di Hwayanggak. Yang Sun berkata ia sudah tahu siapa Sung Yeol sebenarnya. Sung Yeol adalah Pelajar Malam. Ho Jin bertanya apa-apa Yang Sun tidak apa-apa setelah tahu.
Yang Sun mengaku ia terkejut pada awalnya. Tapi tidak ada alasan ia tidak bisa mencintai Pelajar Malam, yang adalah idolanya. Ia malah menyukainya. Ho Jin berusaha mengisyaratkan kalau vampir tidaklah sama dengan Pelajar Malam khayalan Yang Sun. Yang Sun berkata tidak apa-apa, perasaannya tidak akan berubah.
Sung Yeol dalam perjalanan ke istana ketika ia berpapasan dengan beberapa orang mengangkut peti mencurigakan. Ternyata peti itu diangkut ke Hwayanggak lalu langsung ditinggalkan begitu saja di halaman oleh para pengangkutnya setelah mengatakan peti itu kiriman untuk Sung Yeol.
Tak lama terdengar suara keras dari dalam peti tersebut. Seakan ada seseorang di dalamnya yang berusaha keluar. O-ow…..jangan-jangan….
Gwi kembali ke kediamannya. Ia bertanya apa Soo Hyang tidak takut padanya. Soo Hyang mengaku ia merasa takut, tapi juga penasaran. Menurutnya Gwi adalah sosok terkuat di antara yang hidup dan bernafas di bawah langit ini. Dan Gwi bisa hidup selamanya. Bukan hanya melintasi batas manusia, tapi juga batas waktu.
“Kau ingin menjadi vampir?” tanya Gwi setelah mendengar perkataan Soo Hyang. “Apa kau tahu apa yang terjadi saat seseorang menjadi vampir?”
Ia berkata ketika pertama kali orang yang baru digigit bangki dari kematiannya, orang itu tidak memiliki keinginan selain rasa haus yang membakar. Dan begitu orang itu merasakan darah, rasa itu tidak akan terlupakan.
Orang-orang mengelilingi peti itu karena penasaran. Tiba-tiba penutup peti itu terlempar. Hak Young terbaring di dalamnya. Seorang gisaeng yang penasaran melongok ke dalam peti. Namun ia ditarik oleh Hak Young dan menjadi makanan pertamanya.
Segera saja tempat itu menjadi tempat pembantaian. Ia menggigit siapapun yang dilihatnya. Ia bahkan masuk dan parahnya menemukan Yang Sun dan Ho Jin. Namun Hak Young bukan Hak Young yang dulu.
Ho Jin berhasil membawa Yang Sun keluar kamar setelah menjatuhkan rak buku ke tubuh Hak Young.
Tapi Hak Young mengejar mereka dan menangkap Ho Jin. Tidaaaak!! Jangan Ho Jin juga >,<
Ho Jin memberi isyarat agar Yang Sun melarikan diri. Yang Sun berbalik pergi namun ia terpana menyaksikan tempat itu dipenuhi mayat.
Hak Young melempar Ho Jin. Ho Jin membentur pagar dan jatuh pingsan ke tanah. Fiuhh…
Hak Young beralih pada Yang Sun. Dan ingatan Yang Sun kembali pada 10 tahun lalu di mana ayah kandungnya berubah menjadi vampir dan menggigitnya.
Ingatan itu membuat Yang Sun tak sanggup bergerak dan Hak Young siap menggigitnya. Tapi Sung Yeol tidak datang terlambat. Ia menarik Hak Young dari Yang Sun dan berduel dengannya.
Ia berhasil mengalahkan Hak Young dan mengangkat belatinya. Tapi terdengar teriakan Yang Sun. Sung Yeol menoleh dan terkejut melihat rasa takut yang amat sangat di mata Yang Sun.
“Ja—jangan bunuh dia…” ujar Yang Sun.
Komentar:
Awalnya Yang Sun belum menyadari seperti apa vampir itu sebenarnya. Sama seperti orang-orang yang meremehkan kekuatan Gwi, Yang Sun juga meremehkan perbedaan vampir dan manusia. Ia melihat Sung Yeol sebagai Pelajar Malam, sang pahlawan super yang membantu rakyat kesusahan. Namun belum menyadari bahwa sebagai vampir Sung Yeol juga membutuhkan darah.
Belum lagi ingatan masa kecilnya yang mengerikan telah kembali. Apakah ia juga akan ingat kalau Sung Yeol adalah orang yang menyelamatkannya sekaligus membunuh ayah kandungnya?
Kasihan Yoon yang lagi-lagi harus ditinggalkan orang terdekatnya. Dengan kesalahpahamannya pada Sung Yeol, ia bagai bertempur seorang diri melawan Gwi. Ia belum tahu kalau gurunya, In Ho, masih hidup. Mudah-mudahan In Ho bisa menyadarkan Yoon bahwa menyerahkan Yang Sun pada Gwi belum tentu menjadi jawaban untuk menyingkirkan Gwi.
Makin lama aku makin tertarik dengan karakter Gwi. Di satu sisi ia ingin menguasai manusia, tapi di sisi lain ia sepertinya merasa heran (bahkan mungkin kagum) dengan kekuatan yang bisa diperlihatkan manusia. Contohnya saat Raja memilih mati bunuh diri daripada mati di tangan Gwi. Ia juga sangat tertarik dengan Sung Yeol yang masih mempertahankan kemanusiaannya meski telah menjadi vampir 120 tahun. Apa kira-kira ia ingin jadi manusia? Berarti harus cari Gu Family Book hehehe ;p
0 Response to "Sinopsis Scholar Who Walks The Night Episode 13"
Posting Komentar