Meski drama ini sudah diperkirakan happy ending, tetap saja episode terakhir menjadi episode yang paling dinanti^^
Dalam review ini aku akan membahas sedikit endingnya dengan lebih menekankan pada masing-masing tokoh dalam drama ini. Alur dalam drama ini memang bagus, tapi kita tidak akan terpikat pada drama ini tanpa terpikat pada para tokohnya. Ketika aku membuat sinopsis episode 18, tiba-tiba aku merasa sedih karena menyadari tidak akan bertemu dengan para karakter yang kusukai.
Happy ending for everyone….kecuali Madam Park Ro Sa tentunya. Sampai akhir ia tidak menyadari kesalahannya. Ia tetap menganggap dirinya seorang yang penting dan memiliki kekuasaan meski seluruh kekayaannya beralih menjadi milik orang lain. Miris sih…mengingat ia seorang ibu yang sangat menyayangi anaknya.
Salut untuk Kim Hae Sook yang aktingnya luar biasa.Senyum manisnya yang di awal nampak lucu, di episode-episode terakhir malah membuat ngeri. Keren deh pokoknya^^
Begitu juga Jin Kyung yang memerankan Cha Ok. I like her^^ Aku sudah melihat penampilannya di Nice Guy (sebagai Sekretaris Hyun), Gu Family Book (sebagai Gonita), It’s Okay That’s Love (sebagai Young Jin). Meski di Nice Guy dan Gu Family Book ia menjadi pemeran pembantu, tapi kemunculannya selalu memberikan dampak yang membuat kita mengingatnya. Dalam dua dramanya terakhir, ia semakin menempati peran penting. Dan kabarnya, ia juga akan berperan dalam drama Blood yang diperankan Ahn Jae Hyun^^
Demi menapaki tangga karier, Cha Ok telah mengorbankan hati nuraninya. Dan untuk menutupi rasa bersalahnya, ia mengeraskan hatinya dengan terus meyakinkan dirinya bahwa ia tidak bersalah. Aku yakin ia tidak sedingin itu ketika ia masih menjadi seorang isteri dan ibu.
Perasaan bersalahnya yang membuatnya bersikap dingin seolah tak mempedulikan perasaan orang lain. Terlalu banyak yang ia korbankan demi kariernya. Ia sudah melepaskan In Ha demi karier. Ia sudah mengubur hati nuraninya demi karier. Jika ia bersikap lemah sedikit saja, semua pengorbanannya sia-sia.
Tapi In Ha dan Dal Po terus menohoknya dengan keputusan benar yang mereka lakukan. Dal Po mengungkapkan kebenaran tentang kebohongan pemilik bis meski itu artinya melepaskan kesempatan untuk membalas dendam. In Ha melepaskan pekerjaan impiannya demi melakukan hal yang benar. Kedua anak muda itu membuatnya malu dan mengorek hati nuraninya hingga akhirnya ia menyerah dan memutuskan untuk memperbaiki kesalahannya.
Kedua anak hebat itu adalah Dal Po dan In Ha. Keberanian mereka memilih kebenaran membuat terobosan baru.
Namun karakter yang lebih berkesan untukku adalah In Ha. Aku tidak pernah menyangka bahwa tidak bisa berbohong adalah hal yang menyulitkan XD Apakah kebohongan sudah menjadi hal yang lazim di dunia ini, sehingga kejujuran malah terasa aneh?
Sejak kecil kita diajari untuk tidak berbohong dan harus selalu jujur. Karena itu awalnya aku pikir malah enak menjadi seorang Pinocchio karena ia tidak perlu bersusah payah untuk tidak berbohong. Tapi ternyata tidak juga ya…. Ada kalanya kita memang ingin menyembunyikan perasaan kita.
Hebatnya, In Ha menerima “kelebihan”nya itu. Ia memilih berkata jujur dan menerima konsekuensinya daripada menghindar untuk bertemu dengan orang lain. Kejujurannya menyegarkan dan mempermalukan mereka yang bermuka dua. Orang-orang tersentak dengan kejujurannya, tapi akhirnya mereka merasa malu dan menghargai kejujuran In Ha.
In Ha adalah peran yang sangat cocok untuk Park Shin Hye. Dalam kehidupan aslinya, Park Shin Hye lebih mendekati karakter In Ha dibandingkan dengan karakter-karakter dalam drama-dramanya sebelumnya. Ia seorang yang ceria, sangat percaya diri, dan juga blak-blakan dalam berbicara^^
Sebaliknya Dal Po sejak awal bertemu dengan In Ha sudah harus berbohong. Ia harus berpura-pura menjadi Choi Dal Po demi kakek. Ia menyembunyikan jati diri keluarganya dari Dal Pyung, ia juga sempat berbohong pada kakaknya. Aku ingat kata-katanya pada Dal Pyung,” Apa salahnya mengatakan sedikit kebohongan?”
Tapi pada akhirnya, Dal Po menyadari bahwa semenyakitkan apapun sebuah kebenaran, tetap lebih baik kebenaran daripada kebohongan. Karena kebohongan pada suatu saat akan terungkap dan kebenaran akan muncul. Itulah yang membuat Dal Po berani mengakui pada Kakek mengenai hubungannya dengan In Ha meski hubungan mereka ada kemungkinan tidak direstui. Tidak ada lagi kebohongan.
Lee Jong Suk memerankan Ki Ha Myung/Dal Po dengan sangat baik. Aku bisa merasakan ia nyaman dengan perannya hingga ia bisa memerankannya dengan total. Aktingnya yang paling menohok adalah saat ia mengakui pada Jae Myung bahwa ia adalah Ha Myung. Ia benar-benar terlihat seperti Ha Myung kecil yang baru bertemu kembali dengan kakaknya. Astaga…hanya mengingatnya saja sudah membuatku berkaca-kaca…
Bum Jo, the sweet mama boy. Awalnya kita hanya menganggapnya anak mama yang cute, tampan, dan menyukai In Ha. Tapi semakin kita mengenalnya, kita menyadari kebaikan hatinya. Bahkan ketika ia diperhadapkan situasi sulit, ia mampu memutuskan hal yang benar meski itu artinya ibunya harus dipenjara.
Percakapannya dengan Dal Po di akhir episode 19 meninggalkan kesan yang sangat mendalam. Terutama ketika ia mengatakan ia adalah seorang reporter, meski hanya sebentar. Padahal jika kita ingat, alasan pertamanya menjadi reporter adalah demi bertemu dengan In Ha^^
Bersama dengan Yoo Rae, bertemanan mereka berempat mengasyikkan untuk ditonton. Lee Yoo Bi lucu dan cute banget dalam drama ini, berbeda jauh dengan perannya dalam Gu Family Book^^ Ekspresinya dan tingkahnya selalu memancing senyum dan tawa.
Banyak yang bertanya-tanya apakah Yoo Rae bersama dengan Gyo Dong pada akhirnya. Sayangnya, aku tidak merasa mereka bersama^^ Gyo Dong memang menunjukkan rasa suka, tapi Yoo Rae sendiri menurutku belum mencapai tahap benar-benar suka. Ia hanya seperti seorang gadis yang mencari cinta. Karena itu patah hatinya tak pernah lama dan ia dengan mudah beralih pada orang lain.
Tapi itu yang kusuka dari Yoo Rae. Di tengah kemelut rumit di antara para tokoh utamanya, ia menjadi penyegar dan penyeimbang. Sepertinya untuk karakter seperti ini diperlukan satu seri drama baru lagi untuk memperlihatkan ia jatuh cinta XD
Jangan lupa dengan ayah dan kakek^^ Mereka adalah alasan kenapa Dal Po dan In Ha tumbuh menjadi anak-anak yang baik, peduli pada orang lain, dan tidak egois. Mereka adalah penyemangat dan pendorong kedua anak muda hebat itu. Meski awalnya kakek tidak menyetujui hubungan Dal Po dan In Ha karena di hatinya Dal Po adalah puteranya, tapi sudah kita duga bagi kakek yang terpenting adalah kebahagiaan dua anak muda itu^^
Meski ayah terlihat penggerutu, tapi ia menyayangi Dal Po dan In Ha. Justru karena kata-katanya yang seringkali pedas, sedikit senyum saja sudah membuat kita tahu bahwa ia sebenarnya peduli ;)
Selain Fantastic Four (Dal Po, In Ha, Boom Jo, Yoo Rae), aku juga menyukai para reporter senior dalam drama ini, terutama para reporter YGN. I’ll miss them :’)
Oya, ada Chan Soo juga^^ Umur 25 tapi seperti 15 tahun hehe....
Dan satu karakter yang membuat kita simpati sejak awal. Jae Myung. Seorang yang kita anggap lebih menderita karena ia harus berjuang sendirian karena mengira adik dan ibunya sudah tiada, dan hidup hanya untuk menanti ayahnya. Seorang yang sayangnya melakukan kesalahan yang fatal dalam hidupnya.
Tapi ia menebusnya dengan menyerahkan diri dan menjalani masa hukumannya. Sama seperti teman-teman, aku juga merasa kehilangan Jae Myung di episode terakhir meski ia sempat muncul untuk kilas balik adegan pemotretan. Tapi kuanggap Jae Myung masih menjalani masa hukumannya.
Meski terbukti Presdir Park bersalah karena melakukan korupsi dan memerintahkan manipulasi berita, tapi Jae Myung tetap sudah membunuh 3 orang. Dan sepertinya kesalahan seberat itu tidak mungkin hanya dihukum setahun saja.
Shin Jae Ha (drama Pinocchio ini drama pertamanya lho^^) dan Yoon Kyung Sang (ini drama ketiganya setelah Faith dan Gap Dong) memerankan Jae Myung dengan sangat mengesankan. Berharap karir mereka semakin sukses dan semakin sering muncul dalam drama-drama.
Awal drama ini dimulai dengan peristiwa kebakaran tragis yang membuat Ha Myung kehilangan ayahnya. Lalu manipulasi berita dari reporter bernama Song Cha Ok membuat Ha Myung kehilangan ibunya dan terpisah dari kakaknya.
Kita diperlihatkan bagaimana sebuah berita mempunyai kekuasaan untuk menghancurkan hidup seseorang. Bagaimana sesuatu yang diyakini sebagai suatu kebenaran bisa menghancurkan hidup orang lain.
Penulis tidak tanggung-tanggung memperlihatkan akibat dari suatu pemberitaan yang dimanipulasi. Tapi, penulis juga menutup drama ini dengan memperlihatkan bagaimana sebuah pemberitaan bisa mengungkap kebenaran dan menghukum mereka yang bersalah.
Drama ini memperlihatkan bagaimana seharusnya reporter melakukan pekerjaan mereka. Menjadi reporter bukanlah untuk menjadi terkenal karena sering muncul di layar kaca. Menjadi reporter bukanlah mencari cara agar mendapat rating tinggi dengan mendramatisir suatu berita. Menjadi reporter bukanlah untuk melindungi kepentingan pribadi, atasan, atau kelompok tertentu. Menjadi reporter adalah memberitakan apa yang harus diketahui semua orang, apa yang harus diketahui pemerintah, apa yang harus diketahui dunia.
Ketika ada ketidakadilan, reporter bisa menjadi alat untuk menyuarakan ketidakadilan tersebut agar diketahui banyak orang. Ketika ada bahaya, reporter bisa menjadi alat peringatan bagi masyarakat. Ketika ada bencana, reporter bisa menjadi mata para pemirsa untuk mengetahui apa yang dibutuhkan para korban. Reporter adalah mata, telinga, dan mulut masyarakat. Seharusnya reporter menyadari beratnya tugas mereka ini dan konsekuensi yang timbul jika mereka memberitakan hal yang salah.
Sayangnya, banyak media belum menyadari itu. Mereka menggunakan judul-judul berita yang didramatisir hingga bila tidak membaca keseluruhan beritanya orang-orang bisa salah tafsir. Mereka melaporkan berita tanpa mempedulikan perasaan orang-orang yang terkait dalam pemberitaan tersebut. Dan sering mereka melaporkan berita demi kepentingan kelompok atau golongan tertentu. Padahal seharusnya media bersikap netral dan hanya melaporkan kebenaran.
Topik yang berat ini berhasil diramu oleh penulis Park Hye Ryun menjadi cerita yang menarik dan sarat makna. Aku kagum melihat bagaimana penulis menggunakan judul dongeng-dongeng terkenal pada setiap episode. Bermula dari Pinocchio hingga Peter Pan, setiap judul dongeng berkaitan dengan tema yang hendak disampaikan penulis. Luarrrr biasa^^
Beberapa foto saat acara pesta usainya Pinocchio: (aku tidak menemukan foto Jong Suk, tapi Jong Suk hadir kok^^)
Dua orang ini penampilannya keren^^
Rujuk nih ceritanya^^
Beberapa foto BTS:
Cantik mana?^^
Ahahahaha XD Snack vampire...ini guru dan murid yang cocok^^
Astaga...kalau ada adegan ini bisa langsung dijadiin berita^^
Cha Ok menemukan tambatan hati yang baru XD
Gini nih ketawanya grumpy Gyo Dong ^^
Berat mengucapkan selamat berpisah pada drama yang luar biasa ini…. tapi happy ending harus selalu dirayakan bukan^^ Mengucapkan selamat tinggal lebih sulit jika kita belum mengatakan apa yang ingin kita katakan. So, let’s share. Mari kita ungkapkan apapun yang ingin kita ungkapkan mengenai drama ini, karena di sinilah tempatnya^^
Terima kasih pada teman-teman yang setia mengikuti sinopsis ini. Terima kasih untuk teman senasib dan seperjuanganku Mumuzizi *hug*
Sampai bertemu lagi di sinopsis Hyde Jekyll Me ^^
0 Response to "Final Review: Pinocchio"
Posting Komentar