Sinopsis Faith Episode 24 – End

shot0289

Melihat Dol Bae jatuh tergeletak, Choi Young mengambil pedang dari lantai dan maju menyerang Ki Chul. Ki Chul mengayunkan pedangnya dan menjatuhkan pedang Choi Young dalam sekali pukul. Tapi saat ini Choi Young lebih memikirkan Dol Bae. Ia segera menghampiri anak buahnya itu.

Dol Bae tersenyum pada Choi Young lalu menghembuskan nafas terakhirnya. Seakan tak ada penyesalan dengan apa yang telah ia lakukan. Poor Dol Bae :’(

shot0038 shot0042

Choi Young berdiri menghadap Ki Chul. Ia meminta seseorang memberikan pedang padanya. Dae Man menyerahkan pedangnya. Choi Young menyuruh semuanya mundur. Ia berniat melawan Ki Chul satu lawan satu.

Lalu Choi Young menyuruh Choong Seok membawa Gong Min keluar dari aula istana. Gong Min dan Choong Seok khawatir melihat Choi Young yang bahkan terlihat kesulitan mengangkat pedangnya. Gong Min meminta woodalchi membantu Choi Young tapi Choi Young melarang seorangpun mendekatinya.

Ki Chul melangkah hendak mendekati Gong Min. Choi Young langsung mengayunkan pedangnya dengan susah payah. Ki Chul memungut pedang dari lantai. Sekali lagi ia berhasil menjatuhkan pedang Choi Young. Choi Young kembali memungut sebuah pedang dari lantai. Ia bertanya mengapa Choong Seok tidak bergerak juga. Gong Min tidak mau pergi meninggalkan Choi Young. Ki Chul berkata ia akan membunuh setiap orang di istana hingga ia mendapatkan Eun Soo.

Choi Young berkata hal itu tidak akan pernah terjadi. Ia memegang pedang dengan kedua tangannya. Ki Chul mengolok keadaan tangan Choi Young.

“Daejang, tidak apa-apa mundur sekali ini saja,” kata Gong Min khawatir.

“Hamba baik-baik saja, Yang Mulia.”

“Aku tahu tanganmu tidak dalam keadaan baik,” kata Gong Min.

“Tangan hamba baik-baik saja. Hanya saja pedangnya terasa berat.”

“Omong kosong,” sahut Ki Chul. Ia kembali maju menyerang.

shot0051 shot0055

Satu kali…dua kali…Choi Young gagal menahan pedang Ki Chul. Tiga kali…Choi Young berhasil menahannya. Ki Chul yang kaget menjadi lengah. Choi Young memanfaatkan kesempatan itu untuk terus menyerang Ki Chul hingga pedang Ki Chul patah.

“Pedang apa itu?” ujar Ki Chul kebingungan.

“Sudah kubilang, pedang yang berat.”

shot0060 shot0069

Bagaimana dengan Eun Soo? Apakah ia selamat?

Dayang Choi menghampiri Eun Soo yang sudah sadar. Hal yang pertama ditanyakan oleh Eun Soo adalah Choi Young. Dayang Choi berkata Choi Young pergi ke istana karena terjadi sesuatu.

Dayang Choi bertanya apakah Eun Soo baik-baik saja. Semalaman Eun Soo demam tinggi. Eun Soo berkata ia merasa sedikit pusing dan seluruh tubuhnya terasa sakit. Sekarang ia merasa lega. Dayang Choi juga merasa demikian, bagaimana bisa Eun Soo senekat itu.

Namun yang dimaksud Eun Soo bukanlah karena ia selamat dari racun. Ia ketakutan selama ini keberadaannya di Goryeon hanyalah mimpi. Ia sangat takut jika ia sadar dan mendapati semuanya hanya mimpi.

Dayang Choi berkata semalaman Choi Young berada di sisi Eun Soo. Eun Soo tahu Choi Young juga merasa takut. Dayang Choi memeriksa dahi Eun Soo. Demamnya sudah hilang dan nadinya berangsur normal. Eun Soo menangis, ia hidup. Dayang Choi memeluknya.

shot0077 shot0084

Tapi nyawa mereka masih terancam. Hwasuin dan Eum Ja menerobos masuk istana untuk mencari Eun Soo. Untunglah Dae Man melihat mereka dan memperingatkan para woodalchi.

Sementara itu, Choi Young meminta ijin pada Gong Min untuk membunuh Ki Chul. Gong Min menawarkan kesepakatan. Bagaimanapun juga Ki Chul adalah bagian dari rakyatnya. Selain itu Gong Min juga teringat pada kakak Ki Chul yang adalah permaisuri Yuan. Ia ingin mereka bisa hidup berdampingan.

Ki Chul berkata awalnya ia berpikir Gong Min adalah orang lemah tapi ia mengakui Gong Min seorang politisi. Ia berkata pada Choi Young kalau Choi Young seharusnya tidak mengabdi pada raja seperti itu.

“Hati-hati dengan perkataanmu!” ujar Choi Young.

“Raja seperti itu hanya menggunakanmu sebagai anjing pemburu. Dia bisa melemparkanmu ke neraka kapan saja dengan alasan yang ada. Dan kau akan berjalan ke neraka dengan sendirinya. Kau adalah orang seperti itu.”

“Aku telah memperingatkanmu,” kata Choi Young tak bergeming.

“Rakyat tidak mengenal nama Raja. Tapi…hanya sedikit yang tidak mengenal nama Choi Young.”

Gong Min terlihat kesal, ia tahu Ki Chul sedang berusaha mengadu domba dirinya dan Choi Young. Choi Young teringat pada tuduhan Raja terdahulu yang akhirnya menyebabkan kematian gurunya.

“Sebenarnya, apakah ada yang telah Yang Mulia lakukan hingga bisa menduduki tahta itu?” tanya Ki Chul pada Gong Min. “Apakah Yang Mulia pernah meneteskan darah? Seluruh pejabat di luar dibawa olehnya (Choi Young). Pasukan kerajaan dan tentara perbatasan mengikuti dia. Apa yang Yang Mulia miliki hanyalah gelar kerajaan. Karena itu aku berkata, Choi Young….kau seharusnya menjadi Raja. Jika kau mau, aku bisa mendapatkan titah kerajaan Yuan sekarang ini juga.”

shot0098 shot0100

Sigh, Ki Chul ini ngga kenal Choi Young ya. Choi Young tuh paling males ngurusin yang beginian. Apalagi jadi raja? Mendingan molor (tidur) di lantai kali :p

Gong Min meminta Choi Young menjawab pertanyaan Ki Chul. Hmm…sepertinya Gong Min juga penasaran dengan jawaban Choi Young.

“Aku akan memberikannya jawabannya pada Yang Mulia.

Tujuh tahun lalu, seseorang yang kukenal diberi pertanyaan yang sama. Pertanyaan itu begitu berat hingga ia menyerahkan nyawa untuk menjawabnya. Sekarang aku tahu. Dia telah salah.”

“Daejang?” Gong Min jadi khawatir. Apakah Choi Young menyesal telah mengabdi padanya dan memilih menjadi raja?

“Dia salah karena dia melarikan diri dari pertanyaan itu,” kata Choi Young.

“Choi Young, kau tidak mau menjadi raja? Mengapa kau tidak memiliki ambisi?”

“Aku sudah memiliki seorang raja. Apalagi yang kuinginkan?”

Aaaaa…kalo ini drama komedi, hidungnya Gong Min udah terbang tuh XD

shot0110 shot0113

Choi Young bertanya sekali lagi apakah Gong Min akan membiarkan Ki Chul hidup. Gong Min nampak ragu. Belum sempat ia menjawab, Ki Chul tersenyum. Ia berkata ia telah cukup mengulur waktu dan keluar begitu saja dari aula istana. Choi Young terkejut. Berarti sejak tadi Ki Chul sedang mengulur waktu?

Ia memerintahkan agar tak seorangpun menyerang Ki Chul lalu berjalan menyusulnya.

Para woodalchi di luar istana berusaha menghadang si tangan api dan pemuda suling. Tapi mereka bukan tandingan kedua orang kejam ini. Hwasuin melihat Dae Man lalu mengikutinya.

Dae Man memperingatkan Eun Soo dan Dayang Choi mengenai kedatangan Hwasuin dan Eum Ja. Dayang Choi buru-buru membantu Eun Soo berdiri. Tapi terlambat, Hwasuin masuk menemukan Eun Soo.

Dae Man melawan Hwasuin agar Eun Soo bisa melarikan diri bersama Dayang Choi. Walau bukan tandingan Hwasuin, Dae Man berusaha mati-matian agar Hwasuin tidak bisa keluar menyusul Eun Soo.

Hwasuin membuka sarung tangannya dan memegang leher Dae Man. Membakarnya. Dayang Choi tak tega meninggalkan Dae Man. Ia menyuruh Eun Soo melarikan diri sendirian.

Seorang woodalchi menemukan Eun Soo. Ia mengajak Eun Soo keluar dari markas woodalchi karena Eum Ja sedang menyusul ke sana. Woodalchi itu akan membawa Eun Soo ke kediaman Ratu. Eun Soo mengikuti woodalchi itu. Why I feel bad about this?

shot0127 shot0131

Dae Man dan Dayang Choi tidak mampu mengalahkan Hwasuin. Hwasuin sedang berjalan keluar ketika tiba-tiba Dae Man menahannya. Hwasuin mengulurkan tangan apinya yang segera disambut oleh Dae Man yang memegangi handuk basah untuk meredam api. Kedua tangan Hwasuin dipegangi oleh Dae Man. Dayang Choi memanfaatkan kesempatan itu untuk menikam Hwasuin dari belakang. Hwasuin pun roboh. Mati. (fiuhhhhh….finally)

shot0137 shot0143

Dae Man meminta Dayang Choi segera menyusul Eun Soo. Benar saja, Eun Soo dimasukkan ke dalam kereta yang berisi Yong Gak. Yong Gak membuat Eun Soo pingsan. Woodalchi gadungan membawa kereta meninggalkan istana.

Eum Ja menemukan Hwasuin telah mati di kamar Choi Young. Ia pun segera ditiup oleh angin balas dendam. (Hehe…beneran ditiup angin hingga rambutnya berkibar. Untung bukan “angin surga”….ups sorry ;p)

shot0151 shot0156

Dae Man pergi melapor pada Choi Young kalau Eun Soo telah menghilang. Walau terkejut mendengar Eun Soo hilang, Choi Young sempat memeriksa leher Dae Man yang terbakar. Mengetahui Dae Man telah mempertaruhkan nyawa untuk melindungi Eun Soo, Choi Young mengusap kepalanya.

No Gook menemui Raja. Tepat saat itu Dol Chi menemukan kotak berisi peralatan Hwata di lantai ruang kerja Gong Min. Gong Min mengira peralatan itu milik Eun Soo tapi No Gook tahu itu bukan peralatan yang sama. Sisa diari Eun Soo juga ditemukan. Mereka mengkhawatirkan Choi Young dan Eun Soo. Gong Min telah memerintahkan agar Choi Young menunggu karena tidak ingin Choi Young berkeliaran tak tentu arah sedangkan No Gook mengkhawatirkan kondisi Eun Soo.

Gong Min berkata Choi Young telah meninggalkan Eun Soo untuk melindunginya. No Gook berkata Gong Min juga telah melakukan hal yang sama untuknya. Gong Min telah membawa orang dari langit untuk menyelamatkan nyawanya.

“Sebenarnya, kita menculiknya,” kata Gong Min tersenyum.

“Tentu saja, karena ia tidak berasal dari sini mungkinkah langit sedang memberi kita tanda?”

“Aku yang memerintahkan agar ia dibawa ke sini. Aku juga yang menahannya agar tidak kembali. Jika memang akan ada hukuman, akulah yang seharusnya menanggungnya.”

“Kalau begitu aku akan menanggung hukuman itu juga.”

“Kenapa?”

“Saat ini kita seharusnya mengkhawatirkan Tabib Langit, tapi begitu kita menemukannya ada yang ingin kukatakan pada Yang Mulia.”

“Apa itu?”

“Kata dari langit yang Tabib Langit ajarkan padaku.” Sarang sarang^^

Gong Min meminta No Gook memberitahunya sekarang, tapi No Gook berkata ia akan mengatakannya saat Gong Min merayakan sesuatu. Dol Chi tersenyum melihat keduanya.

Gong Min tak bisa tidak tersenyum lebar hehe^^ No Gook memegang tangan suaminya dan memintanya untuk memikirkan Eun Soo dan Choi Young. Gong Min langsung nurut hehe…Coba inget ngga keduanya seperti apa saat episode-episode awal?

shot0176 shot0178

Choi Young menemukan Dayang Choi termenung sendirian di kamarnya. Dayang Choi berkata Eum Ja pasti telah membawa mayat Hwasuin. Tidak mungkin Eum Ja membawa Hwasuin dan Eun Soo bersamaan. Pasti ada yang membantunya. Choi Young menanyakan keadaan Eun Soo. Dayang Choi berkata keadaannya masih lemah karena demam semalaman. Lalu bagaimana dengan racunnya? Dayang Choi berkata Eun Soo yakin telah sembuh.

Choi Young berbalik pergi. Dayang Choi bertanya ke mana Choi Young hendak pergi, Yang Mulia telah memerintahkan agar Choi Young menunggu.

“Aku telah menunggu!!” seru Choi Young frustrasi. “Aku menunggu, tapi….”

Dayang Choi meminta Choi Young tinggal agar tidak ketinggalan kabar terbaru. Tapi Choi Young berkata rasanya ia mau mati sekarang ini. (cinta ini membunuhku, gitu kali ya kata Choi Young hehe)

shot0184 shot0186

Choi Young mengambil pedangnya dan langsung menemui Gong Min. Gong Min berkata ia telah memerintahkan pemeriksaan di seluruh kota hingga perbatasan. Choi Young yakin mereka membawa Eun Soo ke gerbang langit.

“Jika kau menemukan Tabib Langit, apa kau akan mengikutinya ke dunianya?” Dengan kata lain: apa Choi Young akan meninggalkan Gong Min?

Choi Young bertanya apakah Gong Min menahannya di istana untuk menanyakan hal ini. Gong Min mengaku ia ingin mengetahui kabar terbaru mengenai Eun Soo dan ya, ia juga ingin tahu jawaban Choi Young. Gong Min tahu Choi Young sangat lelah berada di Goryeo ini.

“Hamba telah memberikan jawabannya pada Yang Mulia. Respon guruku dan jalan yang ia tempuh, tidak akan hamba ikuti. Hamba telah kembali, Yang Mulia. Karena itu, tolong bantu hamba membawa kembali wanita hamba.”

Ekspresi Gong Min saat mendengar jawaban Choi Young bagaikan seseorang yang telah diterima cintanya. Ia tersenyum dan mengangguk kecil, memberi ijin pada Choi Young untuk menyelamatkan Eun Soo.

Choi Young langsung keluar. Ia membari tahu anak buahnya bahwa ada mata-mata di antara para woodalchi baru.

shot0190shot0421 

Eun Soo terbangun di suatu tempat. Ia kaget saat melihat Eum Ja sedang menghunus pedang ke arahnya. Eum Ja ingin tahu siapa yang telah membunuh Hwasuin. Eun Soo menggeleng, ia hendak menjawab tapi lidahnya kelu.

Untunglah Ki Chul datang dan memerintahkan Eum Ja menyingkirkan pedangnya. Ki Chul duduk di hadapan Eun Soo. Ia bertanya apakah Eun Soo sedang sakit, apakah masih ada racun di tubuh Eun Soo.

“Apa aku diculik?” Eun Soo balik bertanya.

“Tidak, kau sedang diantar.”

Eun Soo bertanya apa itu artinya ia boleh pergi jika ia ingin pergi. Hadeuh, Eun Soo ini masih juga ngga tau ya Ki Chul itu seperti apa. Ngga mungkin kan diculik Cuma buat dilepasin gitu aja?

Ki Chul berkata mereka akan pergi bersama ke gerbang langit dan ke langit. Ki Chul berkata ia telah membawa peninggalan Hwata yang ketiga. Eun Soo hanya diam, berbeda dengan ketika ia begitu bersemangat ingin tahu semua peninggalan Hwata.

shot0193 shot0199

Sementara itu Suribang masih mencari keberadaan Eun Soo. Bibi Manbo khawatir Choi Young akan kembali seperti hantu berlidah hitam jika Eun Soo tidak ditemukan. Ia mendapat ide bagaimana cara melacak keberadaan Ki Chul. Toko obat. Yong Gak selalu membeli obat-obatan untuk membuat obat Ki Chul. Jika mereka melacak ke seluruh toko obat, mereka mungkin bisa menemukan Ki Chul.

Eun Soo membuka kotak yang dibawa Ki Chul. Ia mengeluarkan sebuah kotak yang mirip sebuah perekam, atau kamera? Ki Chul mengamati reaksi Eun Soo. Tampaknya Eun Soo mengenali kotak itu karena ia menangis.

Suribang berhasil melacak keberadaan Ki Chul dengan mengekori anak buah Ki Chul yang membeli obat-obatan. Sayangnya mereka ketahuan dan rombongan Ki Chul berhasil melarikan diri sebelum mereka tertangkap.

Choi Young segera menyusul ke daerah itu untuk melanjutkan pencarian.  Ratu dan Raja menanti dengan khawatir.

shot0214shot0224

Eun Soo dan Ki Chul berada dalam kereta. Eun Soo memberitahu Ki Chul sepertinya terbukanya gerbang langit berhubungan dengan badai matahari (wah, kalo gitu sebentar lagi gerbang langit terbuka dong :p *abaikan*). Tapi ia tidak tahu bagaimana kaitan gerbang langit dengan tempat yang dituju. Berdasarkan pengalaman Choi Young yang berhasil kembali ke tempa asalnya setelah menculik Eun Soo, maka bisa disimpulkan mereka bisa kembali ke tempat semula asalkan mereka melalui gerbang itu pada satu waktu (selama gerbang itu terbuka dan belum menutup).

Eun Soo berkata ini pertama kalinya Ki akan melewati gerbang langit. Ia tidak tahu Ki Chul akan sampai di mana. Ki Chul tak peduli. Ia akan terus mencari hal yang bisa mengisi kekosongan hatinya dan menyembuhkan penyakitnya. Ia yakin akan menemukannya.

Eun Soo berkata ia akan mengantar Ki Chul ke sana tapi ia minta dilepaskan. Ki Chul berkata Eun Soo akan melewati gerbang langit itu bersamanya. Eun Soo ingin tinggal tapi Ki Chul tak mau tahu.

Mereka tiba di sebuah rumah makan sambil menyamar. Diam-diam Eun Soo mengambil sebuah arang.

Choi Young tiba di tempat yang sama. Ia tidak menemukan Eun Soo. Namun sesuatu menarik perhatiannya saat ia keluar. Sebuah tulisan di dinding. Choi Young mengenali tulisan itu sebagai tulisan langit yang pernah ditunjukkan Eun Soo. Tulisan itu berkata: aku baik-baik saja. Choi Young menghela nafas panjang. Setidaknya ia berada dalam jalur yang benar.

 shot0235 shot0237

Rombongan Ki Chul hendak melewati perbatasan. Mereka melihat tentara kerajaan memeriksa setiap orang yang lewat. Itu bukan masalah, dengan segera Eum Ja menghabisi tentara itu.

Ki Chul menyewa seluruh penginapan untuk rombongannya. Choi Young tiba di tempat yang sama. Eun Soo menyadari kondisi Ki Chul yang buruk dan menawarkan diri untuk memeriksa nadinya. Tapi Ki Chul tidak mau karena tidak percaya pada Eun Soo.

Tiba-tiba terdengar suara pintu didobrak. Yeaaaayy…Choi Young!! Terjadi pertempuran antara Eum Ja dan Choi Young. Ki Chul segera memerintahkan Eun Soo untuk pergi bersamanya. Eun Soo mengambil belati dari kakinya dan melukai tangan Ki Chul. Eun Soo melarikan diri. Ki Chul serta merta mengejarnya.

Saat terjadi adu pertahanan antara Eum Ja dan Choi Young, diam-diam Yong Gak mendekati Choi Young dari belakang untuk melukainya. Choi Young bisa merasakan gerakan Yong Gak. Ia segera berbalik dengan memegangi tangan Eum Ja yang memegang pedang dan pedang Eum Ja menusuk Yong Gak. Kalo dulu no more poni, sekarang no more mister poni^^

Eum Ja kaget telah menusuk sekutunya sendiri. Ia meraih meja untuk dijadikan tameng. Choi Young menusuk meja itu kuat-kuat hingga menembus dan menusuk tubuh Eum Ja. Bye-bye Eum Ja^^

Ki Chul tak bisa menemukan Eun Soo. Ia segera melarikan diri.

shot0258 shot0260

Choi Young? Tentu saja bisa karena Eun Soo tidak perlu bersembunyi dari Choi Young. Choi Young bertanya apakah Eun Soo baik-baik saja. Eun Soo mengangguk dengan mata berkaca-kaca dan menggeleng ketika Choi Young menanyakan apakah Eun Soo terluka.

“Kalau begitu, sekarang kau tidak akan sakit lagi? Kau akan bersamaku?”

“Ya,” Eun Soo mengangguk.

Choi Young langsung meraih Eun Soo dalam pelukannya. Eun Soo menangis lega dan bahagia.

shot0262 shot0274

Malam itu mereka tidur di penginapan. Choi Young berkata gerbang langit akan terbuka besok, apakah Eun Soo akan baik-baik saja? Apakah Eun Soo tidak ingin berpamitan pada orang-orang di dunianya?

“Apakah boleh?”

“Aku akan mengantarmu.”

Eun Soo berkata Ki Chul mungkin akan datang ke gerbang itu juga. Jika Choi Young bertempur dengan Ki Chul apakah Choi Young akan menang?

“Mungkin…aku akan menang,” kata Choi Young.

Ia terus memandangi Eun Soo. Ia ingin terus mengingat walau ia tidak perlu melupakan Eun Soo karena Eun Soo akan terus berada di sisinya.

Eun Soo membelai wajah Choi Young. Choi Young menggenggam tangan Eun Soo dan mengecupnya dengan lembut. Ia menyuruh Eun Soo tidur lalu membelai rambutnya.

shot0286 shot0291

Ki Chul berlari ke gerbang langit. Gerbang itu terbuka!

Ki Chul segera berjalan hendak melewati gerbang itu. Tapi anehnya gerbang itu menolak Ki Chul. Ki Chul tidak bisa melewatinya.

Choi Young dan Eun Soo berjalan ke arah yang sama. Mereka melihat Ki Chul berjalan gontai sendirian. Mereka menghampiri Ki Chul. Duh…ngapain sih mereka deketin Ki Chul. Jelas-jelas Ki Chul mau membawa Eun Soo, kan?

Ki Chul berkata gerbang langit telah terbuka. Eun Soo menyadari perhitungannya benar. Ki Chul bertanya bagaimana cara melewati gerbang itu.

“Kau hanya tinggal melewatinya,” kata Eun Soo.

“Sampai akhir kau masih menipuku. Bagaimana kau bisa begitu kejam saat aku begitu tertekan,” kata Ki Chul marah.

shot0294 shot0300

Choi Young menyuruh Eun Soo menyingkir.

“Jawab aku! Apakah hanya ada tanah ini di dunia ini? Apakah kematian adalah akhir dari segalanya? Tidak ada yang lain?!” seru Ki Chul sambil menghampiri Eun Soo.

Choi Young hendak menahannya tapi gagal. Ki Chul berlari ke arah Eun Soo. Choi Young melempar pedangnya ke arah Ki Chul. Pedang itu menancap di punggung Ki Chul. Lalu Choi Young memegangi kedua tangan Ki Chul dan menyerangnya dengan tenaga dalam. Ki Chul berhasil memegang tangan Choi Young dan menyalurkan energi dinginnya. Choi Young berlutut, wajahnya mulai membeku. Lalu ia terkapar jatuh ke tanah. Eun Soo segera berlari ke arahnya dan memberi pertolongan pertama sambil menangis.

shot0308 shot0317

Ki Chul pun terkapar di tanah tapi ia berhasil bangkit berdiri. Ia lalu menarik Eun Soo pergi. Choi Young hanya bisa memandangi kepergian mereka.

“Mengapa dia dari semua orang di dunia ini? Aku membuang waktu dengan memikirkan hal tak berguna seperti itu. Ayah, aku telah menemukannya. Apakah sekarang sudah terlambat?” kata Choi Young dalam hati. Ia teringat saat pertama kali melihat Eun Soo di langit dan seluruh kebersamaan mereka selama ini.

Ki Chul menarik Eun Soo ke garbang langit. Eun Soo terus meronta-ronta. Akhirnya ia berhasil melarikan diri dan berlari menembus gerbang langit. Ki Chul hendak menyusul tapi lukanya terlalu parah. Gerbang itu menutup. Ki Chul terpana lalu menghembuskan nafas dingin terakhirnya.

shot0329 shot0339

Eun Soo tiba seberang gerbang. Apakah ini adalah masanya? Yang pasti ini masa depan.

Choi Young: “Ia akan menjawab semua akan baik-baik saja. Ini hanyalah sebuah permulaan.”

Eun Soo tiba di rumah sakit tempatnya bekerja. Ternyata ia kembali ke jamannya. Beberapa wartawan dari Jepang menantinya untuk mewawancarai Eun Soo mengenai penelitiannya. Hmm…tampaknya karir Eun Soo akan berkembang pesat jika ia tinggal di masa depan. Apakah Eun Soo akan tinggal?

Eun Soo tak meladeni mereka, bahkan mengambil ransel dari seorang di antara mereka. Ia lalu masuk ke kantornya dan mulai memasukkan barang-barang. Salah satunya alat perekam (benda Hwata ke-3). Ia lalu membawa peralatan operasi (benda Hwata ke-1). Dan berbagai perlengkapan medis lainnya untuk menyelamatkan Choi Young.

shot0343 shot0346

Sementara itu perawat menelepon polisi untuk memberitahukan kedatangan Eun Soo. Selama ini Eun Soo dilaporkan hilang karena diculik. Dan sekarang ia kembali dengan pakaian aneh dan bersikap aneh.

Eun Soo membawa ranselnya kembali ke gerbang langit. Berita menyampaikan badai matahari sedang mencapai puncaknya.

Eun Soo berlari ke gerbang langit (eh? Kok gerbangnya masih terbuka ya? Bukannya gerbang itu sudah tertutup ya?).

Eun Soo: Waktu itu aku berlari di Seoul hanya untuk menyelamatkannya. Apa yang salah pada hari itu? Setelah meninggalkannya, apa yang kuperlukan agar aku bisa kembali ke sana? Apakah aku kurang kerinduan? Atau apakah itu keyakinan?”

Eun Soo tiba di seberang gerbang langit namun ia tiba di tempat yang berbeda. Choi Young tidak ada di sana.

“Aku terpisah lagi darinya. Aku tertinggal sendirian di dunia 100 tahun sebelum dunia tempat ia sekarat.”

shot0357shot0358

Eun Soo kembali ke gerbang langit tapi gerbang itu telah tertutup. Maka Eun Soo pun tinggal di dunia itu dan menjalankan praktek pengobatan. Ia menuliskan hal-hal yang ia ingat ke dalam diarinya (benda Hwata ke-2). Sesekali ia melihat video dalam alat perekam miliknya. Dalam video itu ada video prosedur operasi plastik, juga video kedua orangtuanya.

Eun Soo tersenyum melihat orangtuanya di dinding (alat perekam itu merangkap sbagai proyektir mini). Dalam video itu, orangtuanya menanyakan keadaan Eun Soo dan segala pertanyaan lainnya. Eun Soo menjawab pertanyaan mereka seakan mereka berada di hadapannya. Bahwa ia sudah sembut dari flunya sejak lama sekali dan ia sangat merindukan masakan ibunya. Dengan mata berkaca-kaca ia melambaikan tangan pada ayahnya. Ia berkata ayahnya tak menua sedikitpun. “Eun Soo-ya” sapa ayahnya. Rekaman itu pun terputus.

Ternyata baterainya habis. Eun Soo menyadari ia tidak akan pernah lagi melihat orangtuanya.

shot0376 shot0375

Eun Soo menanti gerbang langit terbuka.

“Seseorang pernah berkata, kerinduan yang sungguh-sungguh akan menciptakan hubungan, dan hanya kenangan yang akan membuat kenangan-kenangan itu menjadi nyata.”

Gerbang langit terbuka dan Eun Soo melangkah melewatinya. Ia kembali ke Seoul. Tapi kali ini ia langsung kembali melewati gerbang langit tanpa berdiam di dunianya.

Ke mana Eun Soo tiba? Ia sendiri tidak tahu. Ia tiba di sebuah rumah makan dan mengenali seragam woodalchi yang dikenakan beberapa orang di sana. Ia bertanya pada salah seorang dari mereka mengapa tentara Goryeo ada di sana. Apakah tidak apa-apa mereka berada di daerah Yuan?

shot0393 shot0394

Woodalchi itu menjawab bagaimana bisa ini daerah Yuan. Apakah Eun Soo tidak tahu Daejang mereka telah menaklukkan daerah Barat Sungai Yalu? Ia bertanya apakah Eun Soo baru turun gunung hingga tidak tahu.

Eun Soo menanyakan gelar Raja terdahulu. Raja Chungjeong, jawab woodalchi itu. Eun Soo terkesiap. Ia bertanya sudah berapa lama Raja yang sekarang menduduki tahta. Sekitar lima tahun.

Eun Soo melihat para woodalchi yang duduk agak jauh dari tempat duduknya. Ia mengenali Deok Man. Lalu muncul Dae Man dengan rambut lebih rapi dan diikat. Mereka terlihat bertambah dewasa. Eun Soo terharu melihat mereka. Ia lalu melihat Chong Seok menanyakan keberadaan Daejang mereka pada para anak buahnya.

Deok Man menjawab daejang mereka pergi ke tempat yang sama, tempat di mana pohon itu berada. Dae Man mengusulkan untuk membawakan makanan pada daejang mereka. Ia akan tinggal 3-4 hari jika pergi ke pohon itu (kok kaya bertapa hehe ^^).

shot0403 shot0405

Eun Soo berlari ke tempat yang dimaksud. Ke pohon itu. Choi Young menoleh. Eun Soo terkejut. Choi Young berjalan ke arahnya lalu tersenyum. Ia tidak melupakan Eun Soo. Eun Soo tersenyum. The end.

shot0408 shot0412

shot0417 shot0418

Komentar:

Hwaaaa…finally! Happy ending^^ My last synopsis for this year ;)

Terlepas dari adanya bagian yang tidak masuk akal di sana-sini, drama ini berhasil menyampaikan temanya dengan baik. Keyakinan dan kepercayaan. Aku pernah bilang selama ini aku menyukai drama ini karenaadanya ujian terus menerus antara kepercayaan Gong Min dan Choi Young, juga keyakinan dan kesetiaan tak terpatahkan di antara para woodalchi.

Namun akhirnya kita juga melihat keyakinan Eun Soo dan Choi Young akan cinta mereka. Eun Soo meninggalkan prospek cerahnya di Seoul (yang awalnya sangat ia cari) dan melanglangbuana untuk mencari Choi Young yang tidak jelas masih hidup atau sudah mati. Dibutuhkan keberanian dan tekad yang besar untuk menjadi seorang Eun Soo. Bagaimana jika Eun Soo terus berputar-putar melewati gerbang waktu tanpa pernah bertemu Choi Young lagi? Tapi ia yakin suatu saat mereka akan kembali bertemu.

Demikian juga dengan Choi Young yang selama lima tahun terus menunggu Eun Soo. Ia tetap melakukan tugasnya sebagai jenderal dengan baik. Ia membuktikan kesetiaannya pada Gong Min dengan berperang melawan Yuan. Namun ia juga selalu menanti Eun Soo kembali.

Nah sekarang bagian tak masuk akalnya. Aku merasa tak masuk akal Choi Young kalah dari Ki Chul. Keadaan Ki Chul sangat buruk dan sudah tertikam pedang. Ki Chul juga sudah menghbiskan tenaganya untuk membunuh Dol Bae. Sedangkan Choi Young? Ia jarang sekali menggunakan tenaga dalamnnya. Ditambah lagi efek obat dari Yong Gak seharusnya sudah habis.

Lalu mengenai perjalanan lintas waktu. Mengapa Ki Chul tidak bisa melewati gerbang langit? Apakah hanya Eun Soo dan Choi Young yang bisa melewatinya? Bukankah Eun Soo berkata gerbang itu terbuka untuk pulang pergi ke tempat yang sama asalkan dilakukan sekali waktu, tapi mengapa Eun Soo malah terdampar ke waktu yang lain? Berbeda dengan ketika Choi Young pergi menculik Eun Soo, ia kembali ke tempat Gong Min menunggunya.

Hal lain yang agak mengganggu dalam drama ini masalah teknis. Menurutku pengambilan gambar dalam drama ini kurang baik. Seringkali aku merasa pusing melihat gambarnya yang terasa bergoyang. Juga adegan per adegan yang kadang terasa choppy.

Banyak yang menyukai setengah terakhir drama ini, sedangkan aku pribadi lebih menyukai episode-episode awal. Saat orang Goryeo terheran-heran melihat perilaku Eun Soo yang “aneh” ;D

Thanks Dee yang sudah menemaniku membuat sinopsis drama ini. Walau kita tersendat-sendat dalam membuat beberapa episode terakhir, namun kita berhasil membuktikan kesetiaan kita dengan menyelesaikannya haha :D You’re the best, pateneo (gaya Eun Soo ngomong partner) !!

Baca Info Drama Korea Lainnya:

0 Response to "Sinopsis Faith Episode 24 – End"

Posting Komentar

newer older home