Sinopsis Heard It Through The Grapevine Episode 27


Tuan Han pulang ke rumahnya yang sepi. Nyonya Han berkata ia mengirim In Sang pergi bersama teman-temannya agar mengetahui di mana tempatnya dalam masyarakat.

“Memangnya di mana tempatnya di masyarakat?” bisik Yi Ji pada Ahjumma.


Nyonya Han melihat suaminya cemberut sejak pulang tadi. Ia berkata sepertinya ada yang salah. Tuan Han berkata tidak ada yang salah.

 “Semua ini karena uang! Mereka berbicara tentang keadilan dan hak asasi, tapi apa yang sebenarnya mereka inginkan adalah pengurangan keuntungan dari  gaji yang tak dibayar, phk massal, dan penggelapan dana yang mereka sebut tidak adil. Siapa di dunia ini yang akan mengijinkannya? Bagaimana bisa mereka mengharapkan penyamarataan tanpa memiliki saham?” ujarnya gusar.

Nyonya Han berkata kali  ini ia merasa kasihan pada suaminya. Pasti sangat menyebalkan dan melelahkan berurusan dengan orang tak berpendidikan.

Tuan Han mengibaratkan uang dengan hujan. Hujan berasal dari awan. Jika orang bertanya-tanya mengapa hujan tidak turun di kota mereka seharusnya mereka protes pada awan. Kenapa protes padanya?! (Errr…karena kau diam-diam mengambil hujan untuk dirimu sendiri?)


Para staf membicarakan emosi Tuan Han yang sedang tidak stabil. Sekretaris Kim memberitahu mereka kalau Je Hoon sudah mengundurkan diri dari Hansong dan juga Tuan Han mencurigai Sekretaris Yang. Para staf jadi bertanya-tanya apakah sudah tepat mereka mendiamkan Sekretaris Yang saat ini. Guru Park berkata tindakan mereka sudah tepat.

Ia mengirim pesan pada In Sang bahwa ia tidak mengerti apa pikiran Tuan Han. Tapi saat ini semua orang akan berusaha terlihat setia pada Tuan Han karena tidak ingin dicurigai. Karena itu ia memperingatkan agar In Sang tidak dekat-dekat dulu dengan Bom dan bertahan meski sangat merindukannya.


Paman khawatir harus meninggalkan Bom bekerja sendirian malam-malam di minii market. Tapi Bom menenangkannya dan menyuruhnya pulang. Kakaknya juga dulu bekerja di tempat  ini dan lingkungan ini lingkungan aman. Akhirnya Paman menyerah dan pulang.
Namun malam itu Bom kedatangan tamu tak terduga.  Hyun Soo.

Hyun Soo sengaja datang untuk melihat Bom. Tampaknya ia heran sekaligus takjub melihat kondisi Bom sekarang.

“Kau tidak seperti ini karena aku, kan?”
“Memangnya kau sehebat itu?” sahut Bom.

Hyun Soo mengaku ia merasa tidak enak karena sudah berpura-pura dekat dengan In Sang. Bom mengaku ia juga tidak merasa senang tapi ia mengerti mereka tumbuh besar bersama sejak anak-anak.

“Apa kau benar-benar bercerai…tidak, itu terdengar aneh. Apa kau benar-benar akan berpisah dengannya?” tanya Hyun Soo.
“Apa kau pikir aku sedang berpura-pura?” Bom balik bertanya.

Hyun Soo berkata anehnya ia mendadak merasa kasihan pada In Sang setelah mendengar apa yang terjadi pada mereka berdua. Harusnya dia kan merasa senang.

Bom meminta Hyun Soo pergi agar ia bisa meneruskan pekerjaan. Ia juga mewanti-wanti agar Hyun Soo tidak berbicara buruk tentang In Sang. Hyun Soo mengerti dan pergi.


Min Jae menemani In Sang duduk-dudk dekat suangi Han. Tempat ketika ia dan Bom akhirnya memutuskan bersama lagi. In Sang bertanya apakah menurut Min Ja ia akan sanggup masuk ke dalam air jika saat ini bukan musim dingin.

“Kau tidak akan berani.”
“Kau benar. Aku hanya berani mencelupkan kaki,” In Sang mengakui.

Sama seperti tak beraninya ia masuk ke dalam air, ia juga tak berani menghadapi Bom. Ia diam-diam melihat Bom dari luar mini market, tapi begitu Bom keluar ia langsung kabur.


Keesokan paginya, In Sang menghadap ayahnya. Tuan Han sudah menyiapkan dokumen perceraian sesuai dengan permintaan In Sang.

Pertama, hak asuh anak dimiliki oleh Bom. Kedua, tidak ada tunjangan perceraian dan tunjangan anak. Ketiga, tidak ada arbitrasi (keputusan dari  pihak ketiga jika terjadi konflik). Keempat, Seo Bom dan In Sang akan memutuskan apakah mereka akan mengijinkan atau tidak Tuan dan Nyonya Han bertemu dengan Jin Young.

In Sang berkata ada tambahan lain. Ia akan menuliskannya pada dokumen tersebut. Tuan Han memperbolehkannya.


Para staf yang diam-diam menguping merasa heran dengan sikap Tuan Han yang tidak seperti biasanya. Mereka menduga ada sesuatu.

In Sang menuliskan pada poin kelima bahwa Tuan dan Nyonya Han tidak akan berusaha menghubungi Bom secara terpisah. Tuan Han mengangguk setuju. Ia berkata ia akan mulai mengurus masalah warisan setelah keputusan perceraian dibuat.

Nyonya Han tak tahan lagi. Ia menyindir apakah In Sang sudah puas sekarang karena sudah menjaga harga diri Bom. In Sang mengiyakan tanpa ragu.


Karena bekerja malam, maka Bom tidur pada pagi hari di saat semua orang lain bekerja. Ibu dan ayahnya mengantar Jin Young ke tempat penitipan anak agar Bom bisa beristirahat.

In Sang sudah memberitahunya  melalui sms mengenai dokumen perceraian mereka. Ia menenangkan Bom bahwa semua berjalan seperti keinginan Bom dan ia sudah meng-konfirmasi dokumennya. Bom membalas pesannya dengan mengucapkan terima kasih, juga titipan terima kasih untuk Tuan dan Nyonya Han.

In Sang berkata pada Guru Park kalau tujuan pertama mereka sudah tercapai, yaitu menenangkan Bom. Rencananya ia hanya akan mengambil apa yang ia inginkan dari warisannya. Ia akan menolak semua aset yang tidak bergerak.

“Jadi kau hanya ingin menerima saham? Trikmu mungkin akan menjadi senjata makan tuan dan melukai dirimu sendiri,” Guru Park mengingatkan.

Meski saat ini uang yang akan diterima In Sang bertambah besar (karena dalam bentuk saham) tapi semua orang tahu dari mana uang itu berasal. Tuan Han pasti melindungi uang itu tapi tetap saja Tuan Han juga tidak bisa 100% sempurna.

“Karena itu, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi pada uangmu. Pada akhirnya kau harus memilih antara uang dan Seo Bom.”

Tapi In Sang tidak mau mendengarnya dan buru-buru pergi.


Sekretaris Min diminta menghadap Sekretaris Yang begitu ia tiba di kantor. Sekretaris Yang menemui Sekretaris Min dalam kantor tertutup. Ia berkata ia baru saja menemui kakak Sekretaris Min.

“Ia sudah membuat keputusan. Kau bisa memeriksanya,” Ia menyodorkan sebuah dokumen.
Sekretaris Min membacanya. Itu adalah kontrak damai. Kakak Sekretaris Min akan menerima 800 juta won (8 M..wow). Sebagai gantinya kakak Sekretaris Min berjanji tidak akan pernah membuka kasus ini di masa yang akan datang. Dokumen itu ditandatangani dan diberi stempel sah.

Sekretaris Min tertegun membaca kontrak tersebut. Sekretaris Yang berkata uang tersebut sudah dikirim ke rekening kakak Sekretaris Min.

Sekretaris Min kembali tenang dan berkata ia akan menemui Tuan Han. Tapi Sekretaris Yang bertanya apa yang akan dikatakan Sekretaris Min pada Tuan Han. Seharusnya Sekretaris Min mengerti apa maksud tindakan ini.

“Ini barulah permulaan,” katanya.


Sekretaris Min tetap menghadap Tuan Han. Tuan Han berkilah ia sama sekali tidak berhubungan dengan kasus ini. Hansong (saat ini) bukanlah kuasa hukum perusahaan yang dulu memperkerjakan kakak Sekretaris Min.

Sekretaris Min berkata ia akan membuktikan kalau kontrak damai itu dibuat atas paksaan.

“Kau harus mengerti apa arti “paksaan”,” kata Tuan Han, “Kuharap kau mengerti betapa aku peduli padamu.”

Sekretaris Min pamit dengan alasan ia banyak pekerjaan. Tapi mereka tahu sama tahu kalau Sekretaris Min hendak mencari kebenaran di balik adanya kontrak damai tersebut. Dan Tuan Han membiarkannya.

Sekretaris Min sempat berpapasan dengan Pengacara Yoo. Ia memberi pesan agar Pengacara Yoo membuka semuanya saja, tidak perlu berhati-hati. Maksudnya, Tuan Han sudah tahu semuanya.

Tuan Han menyindir apakah Pengacara Yoo masih ada pekerjaan hingga masuk kerja. Biasanya pegawai yang mengundurkan diri diberi cuti sebelum pemberhentiannya diputuskan. Pengacara Yoo berkata Tuan Han pasti tahu keluarnya ia dari perusahaan tidak akan sederhana. Bagaimana pun juga ia mengetahui banyak rahasia Hansong.
Pengacara Yoo menelepon Je Hoon dan memberitahunya kalau Tuan Han sudah memulai pembersihan besar-besaran. Dimulai dari kakak Sekretaris Min.  Ia menduga langkah selanjutnya Tuan Han adalah mengubur jejak perusahaan kosong (seperti Panama Papers^^).

“Kurasa kita bisa mendapatkan sesuatu dari Song Jae Won. Perlakukan ia dengan hati-hati.”


Je Hoon masih mengungsi di tempat Jae Won. Ia berkata Jae Won tidak akan menyesal jika Jae Won mendengar kata-katanya. Ia meminta Jae Won mengungkapkan semuanya.
Namun sebelum itu, ia harus buru-buru pergi menemui Sekretaris Min dan Paman Bom untuk sama-sama ke rumah sakit tempat kakak Sekretaris Min dirawat.

Sekretaris Min memberitahu mereka apa yang terjadi dalam perjalanan.  Je Hoon berkata kakak Sekretaris Min tidak dalam kondisi yang mampu mengenali adanya ancaman. Ia bertanya apakah mungkin ibu Sekretaris Min yang menandatangani kontrak.
Paman Bom dan Sekretaris Min berpendapat tidak mungkin, karena ibu Sekretaris Min jauh lebih marah darinya atas keadaan yang menimpa kakaknya.


Mereka tiba di rumah sakit. Dokter mengatakan kakak Sekretaris Min sempat menyapanya pada pagi itu (kakak Sekretaris Min hanya sesekali sadar). Paman bertanya apakah tamu datang setelah kedatangan dokter. Dokter tidak terlalu ingat mengenai hal itu.

Saat Paman dan Je Hoon berbicara dengan dokter, Sekretaris Min mendapat keterangan dari ibunya bahwa kakaknya menandatangani kontrak itu dengan tangannya sendiri. Sekretaris Min tidak percaya.

“Kau tidak dengar kata dokter?  Kakakmu menyapa dokter.”
“Ibu, Ibu tahu lebih dari siapapun saat-sat paling menyakitkan dalam kehidupan kakak. Kakak sudah sakit ketika ia menulis laporan dalam penyamaran. Ketika ia tahu kebenaran tapi tidak bisa mengatakannya, ia jarang sekali bisa tidur.

Tapi yang terburuk adalah setelah kebakaran itu terjadi. Mungkin kakak masih koma karena ia tidak bisa menghadapi kenyataan bahwa orang-orang tersebut tidak mendapatkan permintaan maaf. Mungkin Kakak menolak untuk sadar.”

Ibu berkata ia tahu tapi kenyataannya puteranya hanya berbaring seperti itu.


Je Hoon dan Paman kembali menemui mereka. Je Hoon mengusulkan untuk mengajukan tuntutan bahwa tidak mungkin kakak Sekretaris Min  menandatangani kontrak tersebut dalam keadaan sadar, karena kakak Sekretaris Min tidak sadar selama 3 hari ini.

Tapi ibu mendadak marah dan berkata ia sudah muak dengan urusan hukum. Ia benci dengan kenyataan ia menggantungkan hidupnya dari gaji yang diperoleh Sekretaris Min karena bekerja di Hansong.  Namun semua itu sebanding karena ia tidak diikuti, tidak disadap, tidak dipanggil untuk diinterogasi. Dan ia tidak mau lagi melakukan semua itu. Ia lelah.

Akhirnya ia mengaku ia yang menandatangani kontrak itu. Ia memegang tangan puteranya dan menandatangani kontrak itu.


Sekretaris Min memeluk ibunya dan berusaha menenangkannya. Setelah itu ia menemui Je Hoon dan Paman. Ia meminta maaf pada mereka, terutama pada Paman dan rekan-rekan kerjanya. Ia meminta uang penyelesaian damai kakaknya dijadikan bukti. Je Hoon berkata Sekretaris Min tidak perlu terlalu keras pada dirinya sendiri karena mereka mengerti situasinya.

Di depan mereka ia tidak kehilangan ketenangannya. Tapi ia tak tahan lagi dan menangis sendiri di toilet.


Nyonya Han mulai melancarkan aksinya untuk mendapatkan pengganti Bom bagi In Sang. Ia menelepon Young Ra dan mengajaknya minum teh sambil melihat bunga. Ia juga mengundang Hyun Soo.

Young Ra jual mahal dengan mengatakan ia tidak tahu apakah Hyun Soo bisa datang atau tidak karena akhir-akhir ini Hyun Soo sibuk mengerjakan PR.

“Aku tidak sibuk. Aku punya banyak waktu luang,” ujar Hyun Soo, “Kapan terakhir kali ibu melihatku mengerjakan PR-ku sendiri?”

Young Ra cepat-cepat mengakhir pembicaraan dengan mengatakan ia akan menelepon kembali.

Ia berkata pada puterinya adalah lebih baik untuk menolak undangan sekali atau dua kali pada awalnya. Mereka bisa menikmati saat-saat ini.

“Terserah, aku mau pergi,” Hyun Soo hendak menghubungi Nyonya Han.

Young Ra terpaksa mengikuti kemauan puterinya dan menyuruh Hyun Soo bersiap-siap. Dengan cuek Hyun Soo berkata ia hanya akan gosok gigi. Young Ra menelepon Nyonya Han dan berkata mereka akan datang sore ini.

Young Ra memilihkan pakaian untuk Hyun Soo. Ia mengingatkan Hyun Soo untuk berbicara dengan nada dan etika yang sopan. Mereka harus menguasai keadaan dan mengendalikan Nyonya Han.

“Tentu saja,” jawab Hyun Soo.

Young Ra terkejut dan bertanya bagaimana caranya. Lihat saja nanti, kata Hyun Soo.


In Sang dan Min Jae mengobrol di sekolah. Min Jae berkata jika jika uang Hyun Soo terkait dengan penggelapan yang dilakukan ayahnya, maka uang itu mungkin diambil pihak berwajib. Dan Hyun Soo mungkin tahu ia tidak bisa mengklaim akun bank luar negeri sebagai miliknya.

“Kabarnya klub Paman Jae Won juga menjadi sasaran. Ayahmu tidak ingin orang-orang pergi ke sana sekarang. Ia ingin menghentikan arus informasi. Lihat, saham yang direkomendasikan oleh Pama Jae Won semua turun.”

In Sang jadi teringat perkataan Guru Park bahwa semua yang terjadi berpusat pada Tuan Han. Uang yang diinginkan In Sang juga berasal dari sana. Meski In Sang hanya ingin mengambil apa yang ia perlukan, tetap saja itu uang kotor.

Karena In Sang tidak naik mobil ke sekolah, Min Jae menelepon Hyun Soo. Tapi Hyun Soo tidak di sekolah karena sedang ke rumah In Sang bersama ibunya. Mendengar itu, In Sang lalu cabut.


Di rumah, Nyonya Han sedang berusaha menjalin kedekatan dengan Hyun Soo. Ia memperlihatkan koleksi lukisannya dan menanyakan pendapatnya karena Hyun Soo sekolah di jurusan seni.  Ia ingin memperlihatkan lebih banyak lukisannya tapi Hyun Soo ingin minum teh.

Young Ra berkata koleksi Nyonya Han mungkin bukan tipe Hyun Soo. Nyonya Han mempersilakan Hyun Soo mengungkapkan pendapatnya.

“Akan lebih buruk jika kau tidak memiliki pendapat,” katanya.
“Aku tidak yakin dengan lukisan-lukisan…tapi yang pasti Tante bukan tipeku,” kata Hyun Soo.


Kedua ibu terkejut. Young Ra berkata Hyun Soo tidak perlu sekasar itu. “Tidak ada yang menyuruhmu hidup dengannya.”

“Tidak?”
“Astaga, jangan merasa tertekan. Aku hanya peduli padamu,” kata Nyonya Han.

“Kurasa Tante tidak mengenalku dengan baik. Ini adalah penghinaan buatku. Begitu juga dengan Ibu. Aku tidak mau lagi ditempatkan di antara In Sang dan Seo Bom. Orang-orang seperti kalian masih bertanya-tanya bagaimana cinta mereka itu mungkin, tapi kalian tidak akan pernah tahu karena kalian tidak pernah mengalami cinta seperti itu dan tidak pernah menerima cinta seperti itu.

Mereka saling memberikan segalanya dalam masa tersulit kehidupan mereka. Mereka saling memberikan jiwa dan raga mereka. Apa Ibu pernah melakukannya?”

Young Ra terkejut dengan kata-kata Hyun Soo. Begitu juga dengan Ahjumma dan Sekretaris Lee yang diam-diam mendengar percakapan mereka. Tapi yang paling shoclk adalah Nyonya Han, terutama setelah mendengar kata-kata Hyun Soo berikutnya.


“Aku tidak tahu kenapa Tante menikahi Tuan Han. Tapi kurasa Tante tidak pernah mengalami saat menyenangkan dengannya. Karena itu Tante pikir cinta mereka hanyalah gurauan dan membuatku tampak seperti orang bodoh.”

Young Ra sampai harus menyeret Hyun Soo pergi. Hyun Soo masih mengomel sepanjang perjalanan ke pintu.

“Benar-benar memuakkan….apa dia pikir dia bisa mengendalikan semuanya?”
“Diam..kau benar-benar membuat keributan besar,” tegur ibunya.

Mereka berpapasan dengan In Sang yang baru tiba di rumah.

“Jangan khawatir, aku bukan boneka. Ini demi Seo Bom,” kata Hyun Soo. Bravo Hyun Soo^^


Meski sudah berjanji pada In Sang tidak akan menghubungi ayah dan ibu Bom secara terpisah, Tuan Han tetap menyuruh Sekretaris Yang untuk membujuk ayah agar menerima tunjangan, bahkan meminta nomer rekening ayah. Ayah mulai bimbang.

Sementara itu Tuan Han tidak habis pikir kenapa Ayah tidak langsung menerima tawarannya. Apa karena ayah Bom tidak mau mengakui kekurangannya.

“Ia takut kehilangan hal yang lebih besar jika ia menerima uang itu,” kata Sekretaris Yang.

Tuan Han berkata ia tidak punya pilihan lain dan menyuruh Sekretaris Yang melakukan sesuai yang sudah diperintahkan.

“Aku berterimakasih untuk kerja kerasmu, Sekretaris Yang.”

Sekretaris Yang berkata ini adalah caranya untuk berterimakasih atas kesempatan yang diberikan Tuan Han (setelah Tuan Han membeberkan bahwa ia tahu Sekretaris Yang korupsi), dimulai dengan penyelesaian kakak Sekretaris Min. Tapi ia tidak terlalu percaya diri untuk tugas yang ini.


Saat Tuan Han hendak keluar kantor, ia berpapasan dengan Sekretaris Min. Mereka berbicara seakan tidak ada yang terjadi. Tuan Han menyuruh Sekretaris Min menemui Sekretaris Yang untuk tugas berikutnya.

Melihat sikap Sekretaris Min yang tetap tenang, Sekretaris Yang berkata Sekretaris Min hampir sekeras Tuan Han.

“Kaupikir aku akan dipecat?” tanya Sekretaris Min.
“Tidak. Ia tidak akan melepaskanmu. Ia akan menggunakanmu sampai akhir.”

Ia berkata tugas Sekretaris Min adalah mencari tahu siapa saja yang dihubungi mantan PM Baek Dae Hyun akhir-akhir ini.

Sekretaris Min menyadari Tuan Han sedang berusaha menghalangi rencana Je Hoon. Sekretaris Yang berkata itulah hebatnya Tuan Han. Tahu bahwa Sekretaris Min sekongkol dengan Je Hoon, namun malah membocorkan informasi.

Sekretaris Min tidak mau kalah. Ia berkata uang yang ditransfer ke rekening kakaknya akan ia simpan sebagai barang bukti.

“Kita lihat apakah uang itu akan menjadi bukti atau jerat leher,” tantang Sekretaris Yang.


Tuan Han bertemu dengan mantan PM Baek Dae Hyun. Mantan PM Baek khawatir mendengar situasi yang semakin rumit, apalagi melibatkan keluarga Bom. Tuan Han meminta pendapat mantan PM Baek.

Mantan PM Baek berkata pertama-tama Tuan Han harus berhati-hati dengan dana gelap yang berada di bawah perusahaan abal-abal yang terdaftar di tax havens (negara surga pajak, tempat berlindungnya para pembayar pajak agar bisa menghindari membayar pajak). Jika informasi itu terkuak, para investor luar akan ramai-ramai menuntut pemerintah.

Saat ini semua yang terjadi sangat dirahasiakan, tapi bayangkan apa yang terjadi jika kasus-kasus lain mulai mencuat (kasus selain kasus paman Bom). Ia khawatir koneksi elit Hansong akan terbongkar.

Untuk itu ia menyarankan agar Tuan Han menghilangkan jejak lalu menyelesaikan masalah dengan reshuffle sebagian kabinet. Dan nama yang diutarakannya adalah Jae Won, putera PM yang sekarang.

Tuan Han tersenyum licik. Ia berkata sebenarnya ia merasa kesulitan menyebut nama itu sendirian namun ternyata mereka berpikiran sama. Mereka memberikan beberapa informasi pada PM Song sebelum menjadi penasihat Hansong.

Dan berbekal informasi itu, PM Song melakukan berbagai investasi atas nama Jae Won. Jae Won membagikan informasi-informasi tersebut pada orang-orang dekatnya (termasuk So Jung dan Young Ra). Masalahnya PM Song terlalu protektif pada puteranya.

Tuan Han berkata Jae Won itu sangat norak, “Lihat saja cara berpakaiannya. Dia tidak akan punya teman lagi jika tidak bisa membagikan informasi investasi lagi. Song Jae Won adalah jejak yang akan ditutup dan reshuffle kabinet adalah mengganti PM Song.”

Tapi bagaimana dengan penggantinya? Tuan Han bertanya apa mantan PM Baek ingin menjabat lagi. PM Baek menggeleng. Ia tidak mau dalam situasi sulit seperti sekarang ini. Ia akan naik lagi jika keadaan sudah baik. Tuan Han mengerti, ia meminta mantan PM Baek memikirkan siapa yang akan menjadi pengganti PM Song.


Bom melihat ayah dan pamannya agak aneh. Ayah memang terlihat gugup. Sementara Paman nampak murung. Paman tidak menceritakan apa yang dialami Sekretaris Min pada Bom. Ia hanya berpesan agar Bom memberitahunya jika ada yang mencurigakan.

Nyonya Han masih shock. Sekretaris Lee memijatnya. Nyonya Han berkata ia tidak tahu bagaimana cara Bom merayu In Sang. Sekretaris Lee berkata hanya Bom dan In Sang yang tahu.

“Jawaban yang sederhana.”
“Jawaban yang lebih panjang hanya akan membuat Anda bingung,” kata Sekretaris Lee.

Nyonya Han meminta Sekretaris Lee mengatakannya.


Tuan Han memanggil In Sang dan Guru Park untuk menghadapnya. Ia berkata ia sudah mengajukan dokumen perceraian In Sang jadi In Sang bisa fokus pada pelajarannya. Ia juga mewanti-wanti Guru Park untuk melakukan yang terbaik.

Guru Park menyinggung soal kejadian sore tadi bersama Hyun Soo. Tuan Han berkata itu bukan urusan Guru Park. Ia berkata In Sang tidak boleh menyalahkan ibunya karena itu hanya inside kecil saat merencanakan masa depan In Sang.

Para staf dan Yi Ji membicarakan apa yang terjadi pada Sekretaris Min. Yi Ji berpikir semua ini sudah keterlaluan. Bukan manusia yang tinggal di rumah ini, tapi monster. Ia merasa sangat malu.

Ia bertanya apa Ahjumma menyukai rumah ini. Apa Ahjumma tidak ingin keluar? Aku bisa pergi ke mana, tanya Ahjumma.


Ahjumma mengobrol dengan Sekretaris Lee. Ia berkata ia tidak tahu apa yang dipikirkan In Sang. Terkadang ia merasa In Sang berusaha keras agar tidak membuat orangtuanya marah. Apakah In Sang harus menyerahkan semua warisannya jika ketahuan oleh pihak yang berwajib. Guru Park berkata In Sang bisa bangkrut. Tapi hal itu tidak akan pernah terjadi di Korea.

“Aku tidak mau hidup seperti ini sementara bekerja di sini. Yi Ji benar. Tempat ini bukan tempat untuk manusia,” kata Ahjumma.

“Di luar musim panas, tapi di sini membeku seperti musim dingin,” Sekretaris Lee setuju.

Ahjussi berpendapat Bom harus kembali dan memikirkan masa depannya. Tapi Guru Park berkata itu tidak mungkin, karena sama saja dengan menyuruh In Sang melepaskan semuanya (warisannya, kekayaannya, keluarganya).

Setelah Guru Park dan Sekretaris Lee pulang, Ahjumma bertanya apakah suaminya pernah berpikir apa yang akan mereka lakukan jika mereka pergi. Ahjusshi mengaku ia sering memikirkannya, tapi pada akhirnya itu hanya pemikiran tak berujung.


In Sang menatap tulisan di kamarnya. Hukum tidak adil bukanlah hukum. Ia teringat impian dan cita-citanya bersama Bom untuk melihat tulisan asli pepatah tersebut di luar negeri. Betapa Bom sangat gembira dan mereka sangat bahagia waktu itu.

Ia mengirim pesan pada Bom agar tidak melupakan bahwa mereka pernah memiliki impian yang sama bersama. Jawaban Bom: “Tidak, terima kasih.”


Surat perceraian sudah sampai di rumah Bom. Ayah masih nampak bimbang mengingat penawaran Tuan Han melalui Sekretaris Yang. Ia menyerahkan surat tersebut pada Bom.
Bom membacanya. Dalam dokumen tersebut memang disebutkan hak asuh anak pada Seo Bom. Tapi terlampir satu dokumen tambahan.

“Bila terjadi konflik dalam hal pendidikan dan pengasuhan anak, semua pihak terkait akan mengikuti proses hukum yang sah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tapi jika tidak tercapai penyelesaian dan hak asuh anak diubah oleh keputusan pengadilan, pengasuh baru akan memberi kompensasi pada pengasuh lama untuk mengganti biaya yang digunakan selama membesarkan anak tersebut.” (Jika ada konflik, hak asuh anak bisa berganti pada keluarga Han dan sebagai gantinya keluarga Han akan memberi kompensasi)

Bom terkejut. Ia berkata itu semua jebakan. Ayah berusaha menenangkannya untuk menerima persyaratan tersebut. Adalah hal yang wajar mengeluarkan biaya dalam membesarkan anak. Tapi Bom lebih takut puteranya diambil daripadanya.

Ia langsung memotret dokumen-dokumen tersebut dan mengirimkannya pada Je Hoon. Paman berpendapat dokumen tersebut dibuat tanpa sepengetahuan In Sang.


In Sang marah besar begitu tahu ayahnya menipunya. Ia sampai harus dipegangi oleh Ahjusshi dan Guru Park. Sekretaris Lee, Ahjumma, dan Yi Ji berusaha menenangkannya. Mereka berkata In Sang harus bersabar hingga mendapatkan warisannya. Tidak mungkin melawan Tuan Han saat ini.

Ahjusshi berkata tahukah berapa pengeluaran In Sang selama 1 bulan. Keperluan rumah tangga, makan, gaji pegawai, gaji guru, pakaian, sekolah dan biaya-biaya lainnya mencapai 30 juta won sebulan. Wow….300 juta rupiah sebulan dong (bisa beli mobil baru tiap bulan -_-)

Guru Park berkata ia mengerti In Sang sangat memiliki alasan untuk marah. Ayahnya sudah menipunya, juga menambahkan persyaratan lain tanpa sepengetahuannya.

“Tapi kau bisa melawannya hanya jika kau bisa hidup tanpa 30 juta won sebulan, barulah kami akan mendukungmu.”

Yi Ji tidak setuju. Kakaknya membutuhkan uang itu untuk melarikan diri bersama Jin Young dan Bom. Apa In Sang akan meninggalkan keluarganya begitu saja? In Sang meronta.


Tuan dan Nyonya Han mengetahui kemarahan In Sang. Tuan Han berkata nanti In Sang akan berterima kasih padanya. Sementara Nyonya Han kesal karena kemarahan In Sang artinya In Sang tidak tahu berterimakasih.

Ibu Bom berkata ia sudah menduga hal seperti ini akan terjadi meski selama ini ia berusaha menyemangati mereka. Orang tua seperti Tuan dan Nyonya Han harus selalu mengendalikan semua hal dalam kehidupan anak mereka. Akan sangat sulit keluar dari bayangan orang tua seperti itu. Jadi ia harap Bom tidak marah pada In Sang.

“Ada orang-orang yang juga bersedia membantu. Jadi jangan putus asa.”

Bom mengiyakan perkataan ibunya. Ibu tersenyum. Ia juga tidak akan putus asa.


Keesokan paginya In Sang sudah menunggu di luar minimarket. Ia memanggil Bom. Bom mengungkapkan kekecewaannya karena In Sang pada akhirnya akan mengikuti keputusan orangtuanya.

“Mereka ingin aku menerima uang dan menyerahkan Jin Young. Aku benar-benar kecewa padamu. Aku tak mau mengatakan apapun lagi. Aku akan berdebat dengan pengacaramu di pengadilan.”

“Jangan seperti itu, kembalilah bersamaku.”
“Dan hidup seperti wanita yang tak terlihat?”

In Sang berkata Bom hanya perlu sedikit berkompromi. Ia minta Bom memikirkan apa yang sudah ia lakukan untuk Bom. Ia tidak pernah merendahkan keluarga Bom. Ia tidak pernah pamer kekayaan di depan Bom. Ia tidak pernah berhenti mencintai Bom.

“Aku tidak pernah begitu peduli pada orang lain dalam seluruh hidupku, jadi berkorbanlah untukku juga.”

Bom tidak mengatakan apapun dan pergi. In Sang berteriak ia tidak bisa hidup seperti ini.


Komentar:

Hyun Soo TOP banget lah kali ini hahaha XD Puas banget dengan kata-katanya pada Nyonya Han^^

Nyonya Han benar-benar harus disadarkan…meski ngga yakin juga sih dia akan sadar ;p
Tuan Han terus saja beranggapan bahwa uang bisa menyelesaikan segalanya. Ia tidak peduli apa yang dilakukannya benar atau salah. Semua orang ia perlakukan seperti bidak catur yang bisa ia kendalikan semaunya. Termasuk puteranya sendiri. Yi Ji dan Bom benar, Tuan Han itu monster….


In Sang terlalu naif mengira bisa menang dari ayahnya dan mendapatkan apa yang ia inginkan. Orang-orang sebenarnya sudah menduga bahwa Tuan Han tidak mungkin sebaik itu membiarkan Bom dan In Sang mendapatkan apa yang mereka inginkan. 


Baca Info Drama Korea Lainnya:

0 Response to "Sinopsis Heard It Through The Grapevine Episode 27"

Posting Komentar

newer older home